WE Online, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku heran respon publik yang dinilai terlalu reaktif terkait rencana pembangunan gedung baru DPR. Politisi dari Partai Gerindra tersebut mengaku pembangunan perpustakaan harus tetap dilaksanakan, sebab, kerja anggota dewan tugas pokoknya adalah pembuatan undang-undang.
Untuk itu reaksi yang berlebihan dalam rencana pembangunan harusnya ditunjukan juga ketika lembaga-lembaga lain juga membangun gedung baru. Dia berujar, merasa tidak adil jika lembaga seperti KPK, Mahkamah Konstitusi (MK) dan kementerian-kementerian lain membangun gedung baru, tetapi, reaksinya tidak berlebihan.
"Gedung perpustakaan saat ini kondisinya tidak layak. Kita tidak punya ruangan untuk perpustakaan. Kalau perpustakaan sekarang itu hanya ruangan menampung buku. Lihat saja buku-buku ada tali rafianya semua," ujar Fadli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Fadli yakin pembangunan perpustakaan nantinya akan menarik animo baik dari anggota dewan maupun masyarakat untuk membaca di perpustakaan DPR. Selain itu, dia mengklaim gedung parlemen di beberapa negara juga menunjukan kualitas dan fasilitas perpustakaan yang baik.
"Yakin nanti pengunjung akan ramai apalagi terbuka, untuk umum, anggota dpr, staf, wartawan, orang" asing yang ingin melakukan riset. Jadi nanti seperti libary of kongres di Amerika Serikat," imbuhnya.
"(Dimodifikasi?) Kalau dimodifikasi tidak mungkin karena tempatnya kecil. Semua parlemen dunia itu bisa mempunyai perpustakaan parlemen, kalau kita ingin seperti ini tidak apa-apa juga. Tapi kalau mau perubahan dan inovasi, maka harus," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Achmad Fauzi
Advertisement