Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Perlambatan Ekonomi Bisa Sebabkan NPL Bank Meningkat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2015 hanya sebesar 4,71% atau nelambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,02%.

Pengamat Ekonomi Yanuar Rizki memperkirakan lambatnya pertumbuhan ekonomk akan berdampak pada peningkatan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan.

"Kredit bermasalah di sektor konsumsi akan terkena dampak sangat besar dari perlambatan ekonomi yang terjadi pada triwulan I 2015. Sehingga dikhawatirkan bank-bank bakal menahan penyaluran kreditnya," kata dia usai menjadi pembicara dalam diskusi publik di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Lebih jauh dia mengatakan, inflasi itu yang paling tinggi disumbang oleh konsumsi seperti dari makanan jadi atau barang-barang grosir. Sementara itu selama ini pembiayaan paling besar adalah ke konsumsikan.

Namun, lanjutnya, selama produsen yang bergerak di sektor konsumsi masih mau menjual produknya dengan margin yang tipis maka kredit macet tidak akan meningkat terlalu tinggi. Akan tetapi jika produsen tidak lagi mau menjual dengan margin tipis maka berpotensi meningkatkan kredit bermasalah bank.

"Tapi sekarang ini yang terjadi adalah profit margin yang turun. Tapi begini lho, begitu produsen sudah tidak lagi mau menjual dengan margin tipis dan dia berhenti, baru larinya ke NPL. Tapikan sekarang saja NPL sudah naikkan," tukas Yanuar.

Sebagaimana diketahui, pelemahan pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya kinerja beberapa komponen permintaan domestik seperti konsumsi lembaga nonprofit, konsumsi pemerintah dan investasi pada sektor bangunan.

Sementara pelemahan pada konsumsi pemerintah, terjadi lantaran belum optimalnya penyerapan belanja, terutama terkait dengan APBN-P 2015 yang baru disahkan dan belum terealisirnya belanja pada sepuluh kementrian dan lembaga yang baru.

Sejalan dengan kondisi tersebut, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I tahun 2015 juga ikut mengalami penurunan yang tercatat sebesar 96,30. Kondisi bisnis ini menurun dari triwulan IV 2014 yang sebesar 104,07.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: