Peliti: PDB Global Diperkirakan Tumbuh 3,2 Persen

WE Online, Jakarta - Produk Domestik Bruto (PDB) global diperkirakan tumbuh 3,2 persen pada 2015, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 3,4 persen tahun sebelumnya, tetapi diharapkan "rebound" menjadi 3,8 persen pada 2016, sebuah lembaga riset ekonomi Inggris mengatakan.

Pertumbuhan telah sedikit lebih lemah daripada yang diperkirakan sejauh pada 2015 dan inflasi tetap jauh di bawah target di hampir semua negara maju, kata National Institute of Economic and Social Research (NIESR) dalam laporan perkiraan kuartalan yang dirilis Rabu (6/5/2015).

Dalam laporan sebelumnya, NIESR memperkirakan pertumbuhan masing-masing 3,3 persen dan 3,6 persen untuk 2015 dan 2016 .

Pada periode ke depan, pertumbuhan global akan didukung oleh harga minyak yang rendah; berlanjutnya kondisi-kondisi moneter yang sangat akomodatif di negara maju; dan pergerakan nilai tukar baru-baru ini yang menguntungkan, khususnya, daya saing internasional zona euro, lembaga mencatat.

Khusus untuk zona Euro, NIESR yakin prospek di blok tersebut telah meningkat, karena kebijakan moneter bank-bank sentral, depresiasi euro dan harga minyak yang lebih rendah semua diharapkan untuk mendukung permintaan dan aktivitas di sana.

Tetapi lembaga itu menekankan bahwa pemulihan ekonomi negara-negara maju masih terbebani oleh "warisan krisis keuangan", termasuk pengangguran yang tinggi, tingginya tingkat utang swasta dan publik, sistem perbankan yang lemah, dan masalah struktural lainnya.

NIESR memperkirakan pertumbuhan PDB riil bagi AS, Tiongkok, Jepang dan zona euro pada 2015 berturut-turut akan menjadi 2,8 persen, 6,8 persen, 1,0 persen dan 1,5 persen, serta masing-masing menjadi 2,9 persen, 6,7 persen, 1,2 persen dan 2,2 persen untuk tahun depan.

Pihaknya merevisi turun ekspektasi laju inflasi global untuk 2015 dari 0,6 persen yang diberikan pada Maret menjadi 0,4 persen, tapi sedikit terangkat dari 1,9 persen menjadi 2,0 persen selama satu tahun ke depan. Sementara itu, total volume perdagangan dunia untuk tahun ini dan 2016 masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 4,1 persen dan 6,2 persen. (Ant)