Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buka Rakernas Apeksi, Presiden Harap Tiap Kota Punya Identitas Tersendiri

Warta Ekonomi -

WE Online, Ambon - Presiden  Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan setiap kota di Indonesia memiliki identitas tersendiri,sehingga setiap kota akan muncul citranya, jatidiri nya.

Presiden Jokowi menyampaikan harapannya itu ketika membuka  Rapat Kerja Nasiona  Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2015 di Ballroom The Natsepa Resort & Conference Center, Ambon, Kamis (7/5/2015).

Rakernas ke-11 APEKSI mengangkat tema "Optimalisasi Kemaritiman Nasional Dalam Rangka Mendorong Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai".

Ketua Dewan Pengurus APEKSI Vicky Lumentut, mengatakan tema rakernas merupakan keikutsertaan anggota Apeksi dari 98 kota di indonesia dalam mewujudkan program nasional yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi-JK.

Mendampingi Presiden antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PU-Pera Mochamad Basuki Hadimuljono, Gubernur Maluku Said Assagaff, Ketua Dewan Pengurus Apeksi Vicky Lumentut.

Kota Berkarakter

Presiden Jokowi lebih lanjut meminta setiap walikota fokus menangani kotanya secara detil. Dia memberi contoh pengalamannya menjadikan Solo sebagai heritage city. "Saya membayangkan bahwa kota-kota di seluruh Indonesia ini ada 98 kota, mestinya setiap kota memiliki identitas dan karakter tidak sama, karena memang kota-kota ini berbeda-beda," katanya.

Dengan kerja secara fokus, Presiden menambahkan, maka Indonesia akan memiliki kota maritim,kota hijau, kota agropolitan, atau mycity,smartcity. "Waktu menjadi Walikota, Solo adalah kota satu-satunya yang menjadi anggota the World Heritage City di dunia. Dan kita saat itu memang ingin karakter warisan kota pusaka itu yang muncul," kata Presiden.

Menata Teluk

Khusus untuk Ambom, Presiden Jokowi meminta Walikota Ambon Richard Louhenapessy untuk berani menata Teluk Ambon. "Kita lihat sekarang ini, kita harus mempunyai keberanian untuk menata teluk yang ada. Pantainya kanan kiri teluknya, harus berani menata. Jangan sampai kedahuluan misalnya oleh pedagang kaki lima, oleh rumah-rumah," kata Presiden.

Kepada setiap pemimpin daerah, Presiden Jokowi mengajak untuk belajar dari Lee Kuan Yew, yang membangun Singapura secara detil walau seorang perdana meneteri. "Menanam pohon saja dia urus, doyong sedikit, ini harus diluruskan. Mengaspal jalan saja dia urus, sampai dikorek-korek, ini kualitasnya nggak baik," katanya.

Seorang walikota, menurut Presiden Jokowi, tugasnya bukan hanya mengurus  rutinitas administratif, melainkan juga strategi kebijakan kota.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: