Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal Pertama Laba Turun, Erajaya Lebih Konservatif Tahun Ini

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk menyatakan akan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 4 persen pada kuartal kedua tahun 2015.?

Artinya, pendapatan perseroan akan meningkat sebesar Rp 867 miliar dari Rp 14,45 triliun atau menjadi Rp 15,30 triliun. Dan laba bersih perseroan naik Rp 8,56 miliar dari Rp 214,38 miliar, menjadi Rp 222,94 miliar.

"Tahun ini kita strategi baru. Kita konservatif, banyak hal yang blm jelas seperti perkonomian peraturan dan lain-lain. Tahun ini kita konservatif penjualan hanya naik 6%, dan laba 4%. Ini kita yakin bisa tercapai," kata Direktur pengembangan usaha Jeremy Sim, saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, beberapa faktor yang menyebabkan perseroan memilih untuk lebih konservatif tahun ini karena pertumbuhan perekonomian yang diperkirakan akan melambat.

"Lalu juga currency (mata uang), dan regulasi yang tidak jelas seperti perhitungan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)," tambahnya.
Selain itu, pada tahun ini perseroan juga berencana untuk meluncurkan beberapa produk baru. "Kuartal pertama kita memang cukup bagus. Kuartal dua masih bagus karena ada peluncuran produk baru dan lebaran. Kuartal tiga akan lihat dulu. Kita tdk terlalu agresif," teranya.

Sekedar informasi, pada tiga bulan pertama tahun 2015 ini perseroan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 27% menjadi Rp 3,59 triliun dari Rp 3,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, untuk laba bersih, tercatat perseroan mengalami penurunan 6,4 persen menjadi Rp 75,38 miliar dari Rp 80,55 miliar.

"Penjualan, kuartal satu tahun ini untuk consumer industri tidak mendukung. Namun penurunan terjadi karena komponen seperti kenaikan UMP dan BPJS. Kita juga investasi di toko. Karena toko tdk bisa langsung untung, butuh waktu 6 bulan baru untung buka toko itu investasi jangka panjang," tambahnya.

Tercatat, perseroan mengalami pembengkakan beban penjualan umum dan administrasi naik dari Rp 79,99 miliar menjadi Rp 116,06 miliar. Biaya keuangan bertambah dari Rp 36,9 miliar menjadi Rp 37,47 miliar.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: