Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Yakin Produksi Padi 73,5 Juta Ton

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Pertanian menyatakan optimistis target produksi padi 2015 sebesar 73,5 juta ton gabah kering giling akan tercapai hingga akhir tahun nanti.

Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring di Jakarta, Selasa (12/5/2015) mengatakan realisasi produksi gabah kering giling (GKG) Januari-April 2015 sebesar 31.503.139 ton, atau 42,86 persen dari target tahun ini sebanyak 73,5 juta ton.

Menurut dia, produksi gabah nasional masih sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Bahkan bila dihitung dari proyeksi realisasi sampai Mei 2015, diperkirakan mencapai 37 juta ton GKG atau 51 persen dari target.

"Sementara pada Mei sendiri kami prediksi mencapai 6.414.720 ton GKG, artinya kalau ditambah dengan produksi bulan Mei saja sudah setengahnya (51,59 persen) dari target produksi GKG tahun ini," katanya.

Hasil menyatakan, berdasarkan musim tanam dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dilaporkan tidak ada musim El Nino. "Setelah musim panen selesai juga masih ada panen padi lagi hingga Desember, selain itu ada penambahan produksi setelah perbaikan banyak saluran irigasi," katanya.

Selain itu, menurut dia, keyakinan target produksi akan tercapai juga didasarkan ada tambahan lahan baru tahun ini, termasuk adanya perbaikan lahan irigasi. "Kita masih optimistis swasembada beras. Ini berdasar hitungan luas area tanam yang ada dan penambahan 700.000 hektar per bulan setelah program yang sudah kita jalankan," kata Hasil.

Pada kesempatan itu Hasil juga mengungkapkan, produksi gabah pada Januari 3.190.494 ton, Februari 6.703.402 ton, Maret 12.233.883 ton, April 9.375.360 ton, dan Mei diperkirakan sebesar 6.414.720 ton. Sedangkan, untuk stok beras nasional, menurut dia, hingga menjelang lebaran atau selama 3 bulan terakhir pada Maret 6.877.889 ton, April 5.270.827 ton, Mei 3.606.356 ton.

"Artinya jika melihat produksi beras dan stok nasional saat ini, kita belum perlu impor," katanya di hadapan awak media. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: