Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Gorontalo Sulit Pasarkan Beras

Warta Ekonomi -

WE Online, Gorontalo - Sejak beberapa pekan terakhir ini sejumlah petani di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, kesulitan untuk memasarkan beras yang merupakan hasil panen untuk musim tanam kali ini.

Adam Ismail salah seorang ketua kelompok tani di Kabupaten Gorontalo, Rabu (13/5/2015), mengatakan, di Gorontalo, saat ini rata-rata hasil panen aeal persawahan milik petani mengalami peningkatan, namun pemasarannya menjadi sulit.

Dia menjelaskan, jika sebelumnya hasil panen satu hektar areal persawahan hanya menghasilkan tiga hingga empat ton gabah, maka untuk musim panen kali ini bisa mencapai lima hingga lima setengah ton gabah. Selain itu, kata Adam, sebagian besar wilayah di Provinsi Gorontalo sedang musim panen sehingga stok beras melimpah dan petani mengalami kesulitan untuk memasarkan karena permintaan menurun.

"Meskipun saat ini harga beras terus mengalami penurunan, namun tetap sangat kesulitan untuk memasarkannya," kata Adam, seraya menambahkan untuk mengandalkan pedagang yang biasanya melakukan pengiriman keluar daerah seperti Manado dan Minahasa, sangat sulit sebab di daerah tersebut juga sedang musim panen.

Sarman Arif salah seorang ketua kelompok tani di Bone Bolango mengakui, memang hasil produksi panen kali ini berhasil dengan baik, tetapi kendala yang dihadapi petani adalah pemasaran beras, apalagi harganya semakin turun yakni Rp380 ribu hingga Rp395 ribu per koli untuk semua jenis beras.

Kemungkinan harga beras akan turun lagi sebab beberapa wilayah baru memulai panen sehingga diperkirakan stok akan melimpah, kata Sarman, yang saat ini menyimpan stok beras sekitar 15 ton.

Umar Mootalu salah seorang pedagang beras mengakui, bahwa banyak petani yang menawarkan beras hasil panennya, namun karena stok yang dimiliki masih banyak, maka tawaran itu terpaksa ditolak. Setiap hari petani menawarkan beras hasil panen areal sawahnya, namun belum bisa berbuat banyak karena stok masih banyak serta harga makin turun, kata Umar.

Petani mengharapkan agar pihak Bulog daerah Gorontalo membantu mengatasi problem ini, dengan cara melakukan pembelian, baik dalam bentuk gabah maupun beras. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: