Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Terdepresiasi atas Tiga Mata Uang Ini

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada April 2015 nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami apresiasi 0,23%. Rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar AS di 34 provinsi, tertinggi terjadi pada minggu pertama April 2015 yaitu Rp13.014,11 per dolar AS.

"Sedangkan menurut provinsi, kurs tengah tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar Rp13.605,50 per dolar Amerika pada minggu kedua," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Jumat, (15/5/2015).

Namun, meski rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS, BPS melihat, rupiah justru mengalami depresiasi terhadap yen sebesar 0,33% di April 2015. Rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap yen di 34 provinsi, tertinggi tercatat pada minggu kelima April 2015 yang mencapai Rp108,40 per yen Jepang.

"Menurut provinsi, kurs tengah tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai Rp110,00 per yen pada minggu kelima," tambahnya.

Selain itu, rupiah juga terdepresiasi 0,52% terhadap euro. Rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap euro di 34 provinsi, tertinggi terjadi pada minggu kelima April 2015 yang mencapai Rp14.169,97 per euro. Menurut provinsi, kurs tengah tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat yang mencapai Rp14.479,75 per euro pada minggu kelima.

Terdepresiasinya rupiah bukan hanya pada mata uang Jepang dan eropa saja, rupiah ternyata terdepresiasi juga terhadap dolar Australia sebesar 1,72%. Rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia di 34 provinsi, tertinggi terjadi pada minggu kelima April 2015 yang mencapai Rp10.279,37 per dolar Australia.

"Jika menurut provinsi, kurs tengah tertinggi terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp10.377,00 per dolar Australia pada minggu kelima," ujarnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: