Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Minta Kemasan Produk Agribisnis Diperbaiki

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Pertanian meminta pelaku usaha agribisnis untuk memperbaiki kemasan produknya sehingga mampu meningkatkan daya saing terutama menghadapi pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap di Jakarta, Jumat (15/5/2015) mengatakan bahwa selama ini produk pertanian dipasarkan dengan kemasan seadanya sehingga tidak menarik calon pembeli.

"Hal itu beberbeda dengan produk-produk pertanian dari negara lain yang sangat memperhatikan kemasannya sehingga pembeli sangat tertarik," katanya pada pameran Agricultural Products and Technology Expo 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, tambahnya, akan banyak produk pertanian dari negara-negara Asean yang telah memanfaatkan kemasan menarik masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, dia melanjutkan, kemasan yang menarik bagi produk pertanian harus mulai diperhatikan para pelaku usaha, terutama skala UKM.

Menurut Emilia, dengan memperbaiki kemasan produk mereka mampu meningkatkan penjualan hingga sekitar 30 persen. Terkait hal itu, PPHP hingga kini telah melakukan pengembangan rumah kemasan di sejumlah wilayah di tanah air dengan melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil.

"Dengan rumah kemasan ini maka petani dapat memesan model kemasan untuk produknya sehingga menarik dipasarkan. Selain itu petani juga dapat memajang produknya di rumah kemasan tersebut," katanya.

Sementara itu terkait pameran Agricultural Products and Technology Expo 2015, Yusni menyatakan, pameran ini dimaksudkan untuk menjadi ajang promosi produk-produk hasil pertanian di daerah, dari Sabang sampai Merauke agar lebih dikenal dan berkembang.

Pada tahun ini pameran tersebut diikuti oleh 33 provinsi, 36 kabupaten dan 17 badan/swasta yang membina para pelaku usaha pertanian dan teknologi pertanian, atau mencapai 160 gerai,serta menghasilkan 48 nota kerjasama antara UKM dengan swasta.

"Peserta tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 200 gerai serta 100 nota kesepahaman," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertanian, Winny Dian Wibawa menyatakan, dengan adanya pameran ini diharapkan sektor swasta bisa melihat potensi pertanian di Indonesia. Mereka dinilai bisa membantu dari segi produksi atau penerapan teknologi.

"Private sector ini punya modal, akses pasar. Ini bisa ditangkap mereka," katanya.

Pameran yang digelar 14 hingga 17 Mei 2015 tersebut memajang produk pertanian mulai dari komoditas mentah seperti beras, ubi, buah-buahan, kemudian produk olahan antara lain manisa buah-buahan, keripik singkong, pisang, hasil peternakan seperti daging olahan juga alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor dan mesin penanam padi. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: