Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pupuk dan Benih Jadi Kendala Utama Produksi Pangan di Bengkulu

Warta Ekonomi -

WE Online, Bengkulu - Komandan Korem 041 Garuda Emas Kolonel Inf Fajar Budiman mengatakan bahwa kendala peningkatan produksi tiga jenis tanaman pangan di daerah itu yakni padi, jagung dan kedelai adalah persoalan ketersediaan pupuk dan benih unggul.

"Kendala utama adalah ketersediaan pupuk yang seringkali langka saat masuk musim tanam," kata Danrem, saat mengelar ramah tamah dengan jurnalis di Makorem Bengkulu, Senin (18/5/2015).

Ia mengatakan keterbatasan sarana produksi tersebut membuat upaya peningkatan hasil padi, jagung dan kedelai tidak maksimal. Terutama produksi padi pada musim tanam Oktober 2014, menurutnya belum optimal sehingga akan ditingkatkan pada musim tanam berikutnya.

"Musim tanam kedua tahun ini akan ditingkatkan produksi padi dengan memastikan ketersediaan pupuk dan benih," ucapnya.

Anggota TNI yang sudah diterjunkan untuk bekerja sama dengan dinas pertanian setempat akan mengawasi distribusi pupuk dan benih, sehingga tepat sasaran dan tepat waktu. Danrem menambahkan bahwa untuk Provinsi Bengkulu, luas areal pertanian untuk tanaman padi akan dioptimalkan dari seluas 39 ribu hektare.

Sedangkan untuk produksi jagung seluas 13 ribu hektare dan kedelai seluas 11 ribu hektare. Terkait alih fungsi areal persawahan menjadi kebun sawit, Danrem mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan komoditi lain yang bisa menghasilkan uang, tapi masyarakat menjadi bergantung menjadi pembeli beras.

Ia menambahkan bahwa hasil evaluasi tahap pertama tentang program ketahanan pangan untuk wilayah Kodam II Sriwijaya dimenangkan oleh Provinsi Jambi. Ia menambahkan bahwa untuk musim tanam Maret dan Oktober 2015 Mabes TNI menargetkan penambahan luas tanam padi untuk tiap provinsi.

Tentang kondisi irigasi, Danrem mengatakan untuk wilayah Provinsi Bengkulu saat ini masih dalam tahap perbaikan. Menurutnya banyak anggaran yang sudah dialokasikan Pemerintah Pusat untuk memperbaiki jaringan irigasi. Anggota TNI AD melalui perangkat Bintara Pembina Desa atau Babinsa akan mengawasi proses perbaikan irigasi tersebut dan program-program peningkatan produksi pangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: