Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pertumbuhan Ekonomi NTT Tak Sampai 5 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur meliris pertumbuhan ekonomi NTT dalam triwulan I-2015 hanya mencapai 4,6 persen dari target sekitar 5,0 persen, akibat cuaca buruk yang mengpengaruhi produksi ikan.

Selain itu, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT Naek Tigor Sinaga di Kupang, Senin (18/5/2015), musim panen belum kunjung tiba yang ikut memperlambat pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan tersebut. Ia menjelaskan pelambatan pertumbuhan ekonomi NTT lebih bersifat musiman, karena pengaruh faktor cuaca yang mempengaruhi produksi ikan dan sektor pertanian yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi NTT selama ini.

Selain itu, tambahnya, realisasi anggaran pemerintah masih dalam tahap konsolidasi, sehingga ikut mengganggu daya beli dan konsumsi rumah tangga.

Ia menambahkan dari sisi spasial, Kota Kupang memiliki share Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar dari total PDRB NTT sebesar 18,7 persen diikuti Kabupaen Timor Tengah Selatan 8,4 persen dan Kabupaten Kupang 7,7 persen.

Sementara dari sisi pertumbuhan, Kota Kupang merupakan yang tercepat pada rentang waktu 2012-2013 sebesar 7,6 persen (yoy), dikuti Kabupaen Belu 6,4 persen dan Kabupaten Sumba Barat Daya 6,1 persen. Sedangkan share terendah dimiliki oleh Kabupaten Sumba Tengah (1,1 persen) dan Kabupaten Sabu Raijua (1,3 persen), sementara pertumbuhan terendah terdapat pada Kabupaten TTS (4,3 persen) serta Kab Sikka dan Kabupaten Timor Tengah Utara (4,5 persen).

Ia mengatakan apabila dirunut dari berbagai sisi, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT dari tahun ke tahun dari sisi penggunaan, andil perekonomian terbesar didorong oleh konsumsi rumah tangga, selain laju pertumbuhan jaring ekspor yang negatif menahan pertumbuhan ekonomi NTT.

Dari sisi sektoral, katanya, andil perekonomian NTT didorong oleh sektor pertanian, administrasi pemerintah, serta perdagangan besar dan eceran. Untuk mengatasi perlambatan itu, maka investasi menjadi harapan untuk dapat keluar dari kemelut ekonomi yang telah mengglobal itu.

"Kita mengupayakan agar tahun 2015 kita bisa keluar dari tren perlambatan pertumbuhan global ini. Caranya, mendorong masuknya investasi ke NTT," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: