Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

YLKI: Pemerintah Perlu Jelaskan Keunggulan Pertalite

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Nusa Tenggara Timur mengharapkan pemerintah secara intensif menyosialisasikan Pertalite sebagai varian baru bahan bakar minyak berkadar oktan (RON) 90, sehingga tidak membingungkan masyarakat konsumen.

"Pemerintah perlu menjelaskan untung dan rugi serta kelebihan dan kekurangan dari BBM jenis baru pengganti premium tersebut, agar masyarakat tidak bingung," kata Sekretaris YLKI NTT Resna Devi Agustin Malessy di Kupang, Senin (18/5/2015).

Ia menambahkan DPR sebagai wakil dari para konsumen (rakyat) masih juga mempermasalahkan peredaran Pertalite, sehingga sosialisasi menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pertalite merupakan jensi bahan bakar yang ramah lingkungan, bahkan harganya lebih murah dari Pertamax dan akan diluncurkan Pertamina sebagai bahan bakar jenis baru menggantikan premium.

Menurut dia, dibanding premium dengan kadar RON 88, ada efisiensi yang lebih tinggi pada Pertalite yang berkadar "Research Octane Number" (RON) 90. "Dengan efisiensi yang lebih baik 2-3 persen, sementara harga masih berada pada kisaran yang terjangkau, maka kalaupun harga Pertalite lebih tinggi, itu akan terkompensasi dengan perbaikan kualitas yang diperoleh," katanya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Sofyano Zakaria mengatakan Pertalite merupakan produk corporate actionnya Pertamina sama halnya dengan Pertamax. Jadi sangat aneh jika Komisi VII DPR RI mempermasalahkan peredaran Pertalite.

Menurutnya bahan bakar minyak yang mempunyai kadar RON 90 ini murni produk bisnis Pertamina yang dijual dengan harga non subsidi di bawah harga pertamax. "Masyarakat sudah tahu itu dan harganya di atas harga premium RON 88," jelasnya.

Sofyano mengatakan, seharusnya Komisi VII meminta jaminan dari Pemerintah bahwa premium RON 88 akan tetap tersedia di SPBU dan bukannya "melarang" Pertamina mengedarkan Pertalite. Karena dihapus atau dikuranginya pasokan Premium RON 88 merupakan keputusan pemerintah bukan Pertamina. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: