Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Peluncuran Pertalite Harus Dibarengi Subsidi dalam Bentuk Lain

Warta Ekonomi -

WE Online Gorontalo - Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Gorontalo Amier Arham menilai kebijakan pemerintah meluncurkan pertalite sebagai alternatif bahan bakar, sebaiknya diikuti dengan subsidi dalam bentuk lain.

"Jika nanti pemerintah resmi mengganti premium dengan pertalite kan pasti harga jualnya tidak disubsidi lagi, tapi harus ada gantinya atau subsidi dalam bentuk lain," ujarnya di Gorontalo, Kamis (21/5/2015).

Ia mencontohkan subsidi tersebut bisa dialihkan ke sektor yang produktif dengan memberi insentif pelaku usaha kecil maupun menurunkan pajak. "Intinya subsidinya jangan barang. Saya rasa itu lebih efektif karena selama ini pun premium bersubsidi lebih banyak dinikmati orang kaya. Hanya sekitar 20 persen masyarakat miskin yang menikmatinya," jelasnya.

Langkah pengalihan subsidi, lanjutnya, bisa mengatasi situasi "economic shock" bila harga pertalite terus naik. "Karena harga naik, ekomoni masyarakat goyang dan biasanya ini akan berlangsung hingga enam bulan ke depan. Makanya pemerintah harus mengintervensi dengan cara yang tepat," tambahnya.

Meski demikian, Amier menilai kehadiran pertalite menjadi solusi bagi pemerintah maupun masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih berkualitas dengan harga di bawah Pertamax. Selain harga, pemerintah harus menjamin pertalite selalu tersedia dan tidak mengalami kelangkaan seperti halnya premium pada waktu-waktu tertentu.

Menurutnya Indonesia harus berbenah dalam hal kualitas bahan bakar, karena negara-negara tetangga tidak ada lagi yang menggunakan premium dengan angka oktan (RON) di bawah 90. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: