WE Online, Denpasar - Kondisi ekonomi di Bali diperkirakan akan membaik pada triwulan II-2015, mengingat indeks tendensi konsumen mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2015 yang tercatat 116.45.
"Demikian pula pendapatan rumah tangga juga diperkirakan membaik dengan indeks 116,45 itu, sehingga mendorong rencana membeli barang-barang tahan lama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis (21/5/2015).
Ia mengatakan, meningkatnya ekspektasi konsumen pada triwulan II-2015 merupan hal yang wajar terjadi, mengingat sebagian dari masyarakat mengharapkan terdapat sumber insentif, disamping pendapatan rutin. Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu pendorong umum dalam meningkatkan pendapatan diyakini akan mampu tumbuh lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Panasunan Siregar menambahkan, kondisi tersebut didukung oleh kesadaran masyarakat menabung untuk menghadapi pengeluaran yang lebih besar pada triwulan selanjutnya.
Meskipun rencana pembelian barang tahan lama diperkirakan meningkat cukup besar, namun realisasi ke depan sangat tergantung pada gejolak harga yang mungkin terjadi, termasuk tekanan yang cukup kuat dari meningkatnya nilai tukar dolar Amerika terhadap mata uang rupiah.
Panasunan Siregar menjelaskan, kondisi ITK di Bali pada triwulan I-2015 lebih baik dibandingkan dengan kondisi nasional. ITK nasional tercatat mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan capaian sebesar 100,87. Meskipun terbilang membaik, namun tingkat optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini masih mengalami penurunan, sehingga menempatkan ITK Bali pada peringkat lima nasional.
"Pada triwulan I-2015 hanya 13 provinsi yang mengalami peningkatan pada optimismenya. Untuk wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tidak semua provinsi mengalami kenaikan pada ITK," ujar Panasunan Siregar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
