Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Anggarkan Rp 44,4 Miliar untuk Kaji Stok Ikan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menganggarkan Rp44,4 miliar pada tahun 2015 untuk melakukan pengkajian stok sumber daya ikan di berbagai kawasan penangkapan ikan di Tanah Air guna menjadi basis data pengambilan kebijakan ke depan.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2015 telah tingkatkan anggaran kajian stok sumber daya ikan menjadi Rp44,4 miliar. Anggaran tersebut meningkat lebih dari 1.000 persen dibanding tahun 2003," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KKP Achmad Poernomo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Ia memaparkan, dengan dukungan dana tersebut juga telah diluncurkan Program Kajian Stok Ikan Nasional 2015, yang telah diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan pada tanggal 21 Mei 2015. Program itu, ujar dia, akan meningkatkan akurasi potensi dan tingkat pemanfaatan sumber daya ikan secara revolusioner di Indonesia.

"Konsekuensi logisnya maka Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan akan dapat disusun secara akurat, yang selanjutnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai perwujudan Nawacita," ucapnya.

Achmad memaparkan program tersebut akan meliputi 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) seluruh Indonesia secara serentak dan melibatkan beberapa kapal penelitian. Sejumlah kapal yang dilibatkan yaitu Kapal Riset Bawal Putih 3, Kapal Latih dan Riset Madidihang 2, Kapal Riset Baruna Jaya 7, Kapal Riset Baruna Jaya dan Marine Vessel SEAFDEC.

"Kapal Riset Bawal Putih 3 merupakan Kapal Riset KKP sebagai perwujudan upaya pengembangan dan penguatan sumber daya penelitian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan," katanya.

Dengan potensi yang begitu besar, sektor kelautan dan perikanan di Indonesia dinilai Kepala Balitbang KKP bisa menjadi "odyssey to prosperity" atau jalan bagi seluruh masyarakat Indonesia menuju kemakmuran. Hal itu, lanjutnya, dinilai bukan suatu yang mustahil sebab sektor perikanan merupakan salah satu sektor utama yang akan menghantarkan Indonesia sebagai negara yang maju perekonomiannya pada tahun 2030.

Selain itu, ujar dia, kajian stok sumber daya ikan menempati peringkat utama dalam langkah-langkah pengelolaan sumberdaya perikanan.

"Karena dengan adanya kajian stok, kita akan dapat merumuskan kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan secara akurat dan cermat untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan nelayan di Indonesia," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: