Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Dianggap Wajar

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Ekonom dari Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang Dr Thomas Ola Langoday SE.MSi mengatakan proyeksi Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5,4 persen dalam tahun ini sampai akhir pelaksanaan APBN adalah sesuatu yang wajar.

"Proyeksi itu wajar karena diperhitungkan pula dengan pengaruh tekanan global sebagai pemicu terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sejak 2014 hingga triwulan I-2015," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (21/5/2015).

Langoday yang juga Dekan Fakultas Ekonomi Unwira Kupang itu mengatakan pertumbuhan ekonomi dalam tiga bulan pertama 2015 memang melambat, hanya 4,6 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 4,71 persen.

"Saya melihat pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional dalam trwulan I-2015 ini lebih bersifat situasional, karena efek pergerakan ekonomi makro ikut memicu tingkat pertumbuhan yang rendah. Kita tidak perlu risau karena pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 masih bisa di atas 5,0 persen sesuai proyeksi Bank Indonesia, kendati pada triwulan I-2015 hanya mengalami tingkat pertumbuhan 4,6 persen," tambahnya.

Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir 2015 bisa mencapai 5,3 persen. "Pada semester kedua 2015 nanti, ketika proyek-proyek infrastruktur pemerintah sudah bisa diakselerasi, maka pertumbuhan akan cepat dan bisa melampaui di atas 5,0 persen," katanya.

Dia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada bulan Januari hingga Maret 2015 berada pada tingkat 4,6 persen atau yang paling rendah sejak tahun 2009. Faktor pelemahan ini diduga terjadi karena pada sektor pertanian terjadi kemunduran periode tanam, kemudian harga dan produksi minyak mentah di pasaran internasional juga mengalami penurunan.

Selain itu, faktor impor bahan baku, impor barang modal dan impor barang-barang konsumsi juga terjadi penurunan sehingga mempengaruhi impor barang modal terhadap investasi di pembentukan modal tetap bruto. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: