Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bakal Membaik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakinkan perwakilan dari negara-negara Asia dalam Konferensi Masa Depan Asia yang di Nikkei di Tokyo, Jepang, bahwa pertumbuhan ekonomi Republik Indonesia bakal membaik setelah hasil mengecewakan pada kuartal I-2015.

"Paruh kedua (tahun 2015) akan lebih baik," kata Wapres Jusuf Kalla sebagaimana dikutip laman berita asia.nikkei.com, Kamis (21/5/2015).

Menurut Wapres, dirinya optimistis karena dinilai akan melihat hasil yang akan ditunjukkan dari beragam proyek infrastruktur yang produktif di Tanah Air. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan Indonesia hanya mencapai angka 4,7 persen dalam Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2015 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut dinilai antara lain karena pemotongan dalam subsidi bahan bakar minyak (BBM) dinilai sejumlah pihak mengakibatkan terkikisnya tingkat konsumsi masyarakat. Selain itu, jatuhnya harga beragam komoditas di tingkat global secara waktu yang sama juga berdampak negatif kepada Indonesia yang ekonominya banyak bergantung kepada sumber daya alam.

Wapres mengemukakan bahwa Indonesia akan melaksanakan transformasi ekonomi dari ekonomi yang bergantung kepada sumber daya alam menuju ekonomi yang bergantung kepada basis-basis produksi yang lebih bernilai tambah.

"Kami tidak bakal menjadi negara berpenghasilan tinggi hanya dengan menanam kelapa sawit, menggali lebih banyak batubara atau mengambil lebih banyak gas alam. Ada batasan dari yang dapat disokong oleh bumi kita," kata Jusuf Kalla.

Kalla juga mengemukakan Indonesia membutuhkan investasi dari perusahaan asing untuk meningkatkan investasinya dalam industri pengolahan dan manufaktur.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago mengklaim asumsi makro pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,8-6,2 persen sudah sesuai dengan kondisi riil perekonomian, terutama memperhitungkan pengaruh dari tekanan-tekanan global.

Di sela-sela seminar "Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas" di Jakarta, Rabu (20/5), Andrinof mengatakan bahwa target pertumbuhan 5,8-6,2 persen pada tahun 2016 memang berbeda dengan target yang tercantum saat Murenbangnas dan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 sebesar 6,4-6,6 persen.

Andrinof meyakini realisasi belanja infrastruktur akan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016. Belanja infrastruktur diandalkan dan menjadi prioritas pemerintah karena menjadi penopang pertumbuan seluruh sektor-sektor ekonomi dan mendorong ke arah pembangunan berkelanjutan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: