Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Fokus Garap Investasi di Luar Jawa

Warta Ekonomi -

We Online, Mataram - Industri pariwisata dan padat karya memiliki peran penting sebagai daya ungkit pertumbuhan ekonomi. Pariwisata merupakan sektor ekonomi yang paling cepat menghasilkan devisa, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif.

Demikian juga sektor padat karya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dapat menyerap 1,5 juta tenaga kerja, sementara industri alas kaki dapat menyerap 750 ribu tenaga kerja. Sektor lain yang potensial didorong adalah industri pengolahan ikan di mana setiap ketersediaan bahan baku 1 juta ton dapat menyerap 500 ribu tenaga kerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam kunjungannya ke kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam gelaran Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIF) pada 21-22 Mei 2015.

Franky menjelaskan pada tahun 2015, BKPM memproyeksikan realisasi investasi Rp 519,5 Triliun, dengan investasi di wilayah Jawa sebesar 282,6 Triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 19 Triliun, dan Papua sebesar Rp 33,2 Triliun.

"Potensi wisata Bali sudah sangat jelas. Tinggal bagaimana dapat ditingkatkan kualitasnya melalui sinergi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. NTB dan NTT Menjadi lokasi potensial industri padat karya. NTB memiliki KEK Mandalika yang kebetulan tadi saya sempat berkunjung ke sana," tambahnya. 

Kawasan ekonomi khusus ini lanjutnya berpotensi menyerap 58.700 tenaga kerja ketika sudah selesai dibangun. Sementara itu untuk pengembangan industri padat karya di Jawa telah dibangun sejumlah kawasan industri, antara lain Kawasan Industri Sayung di Jawa Tengah (dengan existing industry yang sudah ada industri padat karya) dan KI JIIPE di Gresik, Jawa Timur.

Jawa juga sedang mengembangkan KEK Pariwisata di Tanjung Lesung, Banten. Untuk Papua, ada Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat dan KEK baru yang direncanakan untuk dikembangkan: KEK Raja Ampat, Papua Barat untuk industri pariwisata.

"KEK Sorong, Papua Barat untuk industri pengolahan ikan, KEK Teluk Bintuni, papua Barat untuk industri pupuk dan petrokimia, dan KEK Merauke, Papua untuk industri makanan dan energi," jelas Franky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: