Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

YLKI: Kehadiran Pertalite Beri Banyak Pilihan Konsumen

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Selatan Judy Rahardjo menilai positif rencana Pertamina meluncurkan Pertalite karena akan memberi lebih banyak pilihan bagi konsumen.

"Pertalite memberi pilihan bagi konsumen yang ingin mesinnya terawat, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau, dan hal semacam ini memang perlu dilakukan pemerintah," kata Judy di Makassar, Kamis (21/5/2015).

Dengan kadar oktan 90, Pertalite memang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan Premium yang berkadar oktan 88, diantaranya pembakaran yang lebih sempurna dan kadar emisi gas buang yang lebih rendah. Sementara dari sisi harga, Pertalite direncanakan akan lebih terjangkau dibandingkan Pertamax yang memiliki kadar oktan 92.

Meski demikian, Judy berharap Premium tidak lantas dihapus, karena masih dibutuhkan oleh masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Senada dengan Judy, salah seorang konsumen BBM, Rinaldi mengatakan hadirnya Pertalite memberikan hak bagi konsumen untuk memperoleh bahan bakar dengan kualitas yang baik. "Kualitas yang baik berarti baik untuk mesin juga baik untuk lingkungan," katanya.

Rinaldi mengatakan bahwa ia menggunakan Pertamax ketika kisaran harganya masih sekitar Rp8.000-an, namun ketika harga Pertamax melonjak hingga mencapai lebih dari Rp11 ribu, ia akhirnya terpaksa mencampur penggunaan Pertamax dan Premium.

Hadirnya Pertalite, menurut dia, memberikan alternatif bahan bakar lain dengan kualitas yang baik dan harga lebih terjangkau, jarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel La Tunreng mengatakan hal terpenting bagi pengusaha adalah jaminan ketersediaan bahan bakar. "Kalau harganya murah tetapi susah diperoleh, ini justru lebih menyulitkan bagi pengusaha," katanya.

Apindo, kata dia, akan tetap mendukung berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah, hanya saja ia berharap kebijakan yang diambil dapat diterapkan secara bijak dan konsisten. "Yang penting kebijakan memang diambil secara bijak, bukan hanya atas pertimbangan populis, atau untuk kepentingan kelompok tertentu, dan dilakukan secara konsisten," pungkasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: