Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Ada BPJS, Allianz Life Optismis Bisnisnya Berkembang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Indonesia optimistis bisnis asuransi jiwa yang dikelolanya tetap akan berkembang meski ada kewajiban karyawan perusahaan mengikuti asuransi yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Karena kami segmen 'middle corporation' (perusahaan menengah), jadi pengaruhnya tidak terlalu besar ke perusahaan," kata Head of Operation Allianz Health and Corporate Solutions (AHCS) Allianz Life Indonesia, Angelia Agustine dalam paparan kinerja AHCS 2014 di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Secara umum pada tahap awal, lanjutnya, setiap korporasi akan kesulitan karena tadinya tidak ada keharusan perusahaan mengikuti BPJS Kesehatan sekarang harus mengikutinya. "Korporasi akan berhitung 'budget' (anggaran belanja) lagi," ujarnya.

Ia mengatakan ada juga perusahaan yang akan mencoba memberikan produk yang baik dan nyaman digunakan oleh karyawan sehingga tetap melanjutkan asuransi dari Allianz Life. "Ada segmen pasar yang tidak mengubah asuransi dan 'budget'-nya (anggaran belanja)," tuturnya.

Menurutnya, perusahaan yang berkonsultasi dengan pihaknya juga mempertimbangkan untuk menggunakan asuransi baik dari Allianz Life maupun BPJS Kesehatan. "Kalau mau mempertahankan dengan program baik, dapat digunakan dengan nyaman akan tetap pilih asuransi. Mereka akan coba mengatur 'budget' (anggaran belanja)," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan pertumbuhan bisnis asuransi perusahaan di 2015 mungkin tidak sebesar pada 2014 karena perusahaan wajib mengikuti BPJS Kesehatan sehingga pendanaanpun sebagian dialihkan kepada BPJS Kesehatan. Namun, menurut dia, kemungkinan kondisi itu merupakan periode sementara karena kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi akan semakin meningkat ke depannya.

"Perusahaan 'budget'-nya (anggaran belanja) terbatas karena mereka harus menaikan 'budget' tetap untuk BPJS," ujarnya.

Untuk itu, Angelia mengatakan pihaknya menawarkan fleksibilitas yang mengutamakan kepentingan, kebutuhan dan kenyamanan konsumen. "Strategi kita mencoba lebih fleksibel dari sebelumnya meningkatkan fleksibilitas lagi supaya perusahaan lebih siap dengan budgetnya," tuturnya.

Ia juga mengatakan ada juga pilihan di mana perusahaan membuat program seperti rawat inap akan menggunakan dengan perusahaan asuransi sedangkan rawat jalan akan memakai BPJS Kesehatan.

Ia mengatakan, pihaknya menyediakan konsultasi dengan perusahaan konsumen untuk berdiskusi mengenai program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan karyawan sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan pendanaan untuk asuransi BPJS Kesehatan. "'Customers' (konsumen) bisa memilih produk, mau yang standar atau kompleks," tuturnya.

Ia mengatakan Allianz memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memilih penyedia perawatan kesehatan yang dibutuhkan hingga pelayanan kesehatan yang ditawarkan rumah sakit di luar negeri. "Mereka (konsumen) mempunyai kebebasan memilih provider (penyedia) perawatan kesehatan langsung tanpa perlu rujukan," ujarnya.

Managing Director AHCS Allianz Life Indonesia, Todd Swihart menambahkan pertumbuhan industru asuransi juga akan didukung dengan upaya pemerintah dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya asuransi seperti untuk kesehatan, jiwa dan ketenagakerjaan.

"Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat maka masyarakat akan membeli produk asuransi demi masa depan yang lebih baik," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: