Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Konektivitas Antarpulau Penting

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Presiden Joko Widodo menekankan konektivitas antar pulau melalui layanan laut sangat penting bagi semua sektor termasuk perekonomian.

"Kita harus kembali ke laut, karena 2/3 wilayah Indonesia laut dan konektivitas antar pulau penting," kata Presiden saat meresmikan pembangunan Makassar New Port di Makassar, Jumat (22/5/2015) sore.

Ditambahkannya, "yang paling murah dengan kapal dan konektivitas laut ini pentingnya tol laut dengan itu akan muncul daya saing yang baik, akan muncul cost yang murah." Presiden mengatakan dengan konektivitas yang baik maka biaya distribusi barang akan semakin murah.

"Ini yang akan terus kita tekan agar biaya menjadi sama, sehingga setelah biaya transportasi murah, biaya logistik murah maka harga-harga yang akan diterima juga jauh lebih murah," kata Presiden.

Presiden mengatakan pemerintah memutuskan untuk memberikan penyertaan modal negara (PMN) bagi Pelindo di kawasan Timur. Kepala Negara mengatakan pemberian PMN tersebut dengan penilaian pengembangan di kawasan timur memerlukan suntikan dana dari pemerintah.

"Yang di Timur harus pakai suntikan (anggaran-red) karena sampai kapan pun tidak akan dikerjakan. Makanya Pelindo IV diberikan penyertaan modal negara. Saya yakin 3-4 tahun semua harga di tanah air akan turun, juga daya saing produk industri kita akan meningkat," kata Presiden.

Sementara itu Direktur Pelindo IV Mulyono mengatakan pembangunan Makassar New Port merupakan bagian dari upaya mengembangkan kualitas transportasi laut Indonesia Timur. Mulyono mengatakan pihaknya juga telah membangun dan merevitalisasi terminal penumpang Angin Mamiri sehingga pelayanan bagi penumpang bisa semakin lebih baik.

Dalam pembangunan Makassar New Port tahap pertama, Pelindo IV akan membangun dermaga sepanjang 1.000 meter dengan kapasitas 1,5 juta TEUs. Sementara pada tahap kedua akan dibangun dermaga sepanjang 1.000 meter dengan kapasitas 1,2 juta TEUs.

Saat ini, kapasitas eksisting pelabuhan Makassar baru mencapai 550.000-700.000 TEUs per tahun. Rencananya Makassar Port yang berdiri di atas lahan seluas 250 hektare tersebut juga akan terintegrasi dengan rencana proyek jalur kereta untuk barang di Sulawesi Selatan sehingga semakin mempermudah proses distribusi barang angkutan.

Pembangunan Makassar New Port juga didanai antara lain oleh Bank Mandiri. Kredit investasi berjangka waktu tujuh tahun enam bulan dengan nilai Rp3 triliun tersebut juga akan digunakan untuk membiayai pengembangan perawatan, fasilitas pelabuhan dan modernisasi perawatan bongkar muat diberbagai wilayah kerja Pelindo IV. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: