Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Legislator: Pertalite Belum Beri Solusi Kelangkaan BBM

Warta Ekonomi -

WE Online, Samarinda - Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Timur Zain Taufiqnurohman mengemukakan rencana Pertamina meluncurkan varian baru bahan bakar minyak bernama pertalite belum memberikan solusi mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah pedalaman Kaltim.

Menurut Zain Taufiqnurohman yang ditemui di Samarinda, Jumat (22/5/2015), ada dua persoalan mendasar yang berkaitan dengan BBM di wilayah Kaltim saat ini, yakni pertama, terkait harga yang tidak stabil, sehingga mempengaruhi stabilitas ekonomi masyarakat.

Poin kedua, soal ketersediaan BBM, terutama di beberapa wilayah Kaltim, seperti Kabupaten Berau, Kutai Timur dan Kutai Barat, yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat, karena stoknya yang sangat terbatas. Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, di ibukota kabupaten saja, harga BBM bersubsidi sudah melebihi harga baku dari ketetapan pemerintah.

Untuk BBM jenis premium, misalnya, di wilayah Sendawar, ibukota Kutai Barat, Tanjung Redep (Berau) dan Sangatta (Kutai Timur), harganya bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp15.000 perliter. "Itu terjadi di kota, apalagi di wilayah pedalaman yang cukup jauh pendistribusiannya, maka harga bisa mencapai Rp30.000-Rp45.000 perliternya," terang Zain, menanggapi rencana peluncuran pertalite.

Varian baru BBM yang akan diluncurkan PT Pertamina ini memiliki kandungan oktan (RON) 90 atau di atas premiun dengan RON 88 dan di bawah Pertamax dengan RON 92 serta 95 (pertamax plus). Ia mengakui daya beli masyarakat di pedalaman Kaltim memang terbilang cukup tinggi, karena berapapun harga BBM yang dijual oleh agen tetap akan dibeli.

"Yang selalu menjadi keluhan warga bukanlah soal harga, tapi ketersediaan BBM itu sendiri, karena faktanya BBM selalu tersedia dengan stok terbatas," imbuh Zain.

Ia membeberkan fakta yang terjadi di wilayah Tanjung Redep, Kabupaten Berau, yang hampir setiap hari selalu terjadi antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU. "Kondisi seperti ini sudah terjadi selama bertahun-tahun dan belum ada solusinya," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: