Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Minta KAI Jangan Abaikan Keselamatan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Komisi V DPR prihatin dan menyesalkan terjadinya musibah tabrakan kereta Bangunkarta dengan kereta barang yang menyebabkan dua orang luka-luka. Komisi yang membidangi transportasi ini meminta Pemerintah dan PT KAI tidak lagi mengabaikan keselamatan dan memiliki sensitivitas dalam mengurus persoalan keselamatan khususnya transportasi kereta api.

"Saya sangat prihatin dengan terulangnya kecelakaan kereta api ini. Seharusnya, kecelakaan kereta yang terjadi akhir-akhir ini menjadi momentum pemerintah dan PT KAI untuk memperbaiki kelaikan sarana dan prasarana kereta dan  meningkatkan keselamatan. Tapi, seperti pemerintah dan KAI mengabaikan hal itu atau memang ada penurunan manajemen di KAI," kata Wakil Ketua Komisi V Yudi Widiana Adia di Jakarta, Minggu (24/5/2015).

Anjloknya kereta Bangunkarta sehingga menabrak kereta barang yang berada di jalur sebelahnya, lanjutnya, menunjukkan masih rendahnya manajemen pengoperasian sarana dan prasarana kereta api. Selama 2004-2010 telah terjadi lebih dari 700 peristiwa luar biasa hebat (PLH) yang terdiri dari tabrakan antar KA (5%), anjlok/terguling (75%), dan tabrakan antara KA dengan kendaraan bermotor (20%).

Ia menambahkan bahwa dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa untuk keseluruhan kecelakaan yang terjadi, faktor yang paling besar berkontribusi masuk ke dalam kategori preconditions for operator acts (44%), diikuti dengan faktor organisasi (27%). Kategori preconditions for operator acts terlibat dalam 33 dari 35 kecelakaan (94%), sedangkan faktor organisasi terlibat dalam 22 dari 35 kecelakaan (63%).

Baik untuk tumbukan KA dengan KA dan kejadian anjlok sebagian besar disebabkan karena kesalahan ataupun kerusakan pada sarana maupun prasarana karena masih kurangnya perawatan yang dilakukan.

"Karena itu, diperlukan upaya perbaikan yang menyeluruh, mulai dari peningkatan kualitas perawatan, pengaplikasian manajemen kelelahan bagi para operator, maupun perbaikan dari segi kelembagaan, agar perkeretaapian Indonesia memiliki nilai keselamatan yang tinggi dan dapat mencapai target zero accident," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: