Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNP2TKI Minta Jepang Tambah Kuota 'Careworker'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, meminta Jepang agar meningkatkan kuota 'careworker', terlebih Indonesia sudah begitu banyak memberikan kemudahan lalu lintas perdagangan barang dan jasa dari Jepang ke Indonesia.

"Kalau bisa kuota 'careworker' ditambah, supaya impas antara kebebasan bea masuk barang Jepang, dengan pengiriman devisa careworker kita," kata Nusron dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Nusron dalam kunjungannya ke Japan International Corporation Welfare Employment and Labor (JICWEL), Senin, mengatakan, pengiriman 'careworker' dan perawat ke Jepang merupakan hasil kesepakatan 'economic partnership agreement' antara Pemerintah Indonesia dengan Jepang yang sudah berjalan selama 8 tahun.

"Mereka (TKI) bekerja menjadi asisten perawat dan carewarker selama 3 tahun. Mereka menerima gaji antara 175.000 yen sampai 250.000 yen," kata Nusron Mereka, lanjut Nusron, kemudian dikasih tiga kali kesempatan untuk ujian nasional bagi perawat (nurse), dan satu kali kesempatan bagi 'careworker'. Dari hasil ujian nasional itu hasilnya di luar dugaan, untuk 'careworker' ratio lulusannya 65,7 persen, padahal rasio 'careworker' Jepang rationya hanya 61,2 persen. "Namun untuk yang nurse belum bisa menyamai orang Jepang," ujarnya.

Managing Director Japan International Corporation Welfare Employment and Labor (JICWEL) Takashi Tsunoda saat bertemu Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, dari survei yang mereka lakukan, 93 persen 'careworker' Indonesia dikenal rajin, ramah dan sangat memuaskan.

"Rumah sakit, panti lansia dan pasien pun sangat menyukai dengan careworker dari Indonesia, dibandingkan dari Philipina, Vietnam dan bahkan Jepang itu sendiri," katanya.

Bahkan, menurut Takashi Tsunoda, rasio lulusan 'careworker' Indonesia dalam ujian nasional Jepang melebihi rasio 'careworker' Jepang, sehingga banyak panti jompo dan lansia Jepang, tertarik dan minat untuk menambah kuota 'careworker' dari Indonesia.

Selain berkunjung ke JICWEL, Nusron juga mengunjungi beberapa panti lansia dan rumah sakit yang memperkerjakan perawat dan careworker Indonesia, salah satunya pantai lansia For You Kai.

Septi, careworker lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang baru bekerja 10 bulan mengatakan, secara umum kerja di sini sangat enak. "Gaji tinggi. Fasilitas enak. Semua serba teknologi. Kita banyak kesempatan belajar secara gratis di Jepang," ujarnya. Menurut dia, kalau sudah lulus ujian nasional di Jepang gajinya juga bisa naik sebanyak dua kali lipat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: