Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: Penguatan IHSG Akan Terhadang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Laju IHSG bergerak melemah seiring dengan berbaliknya pelaku pasar melakukan aksi jual. Pelaku pasar tampaknya terimbas pelemahan di sejumlah bursa saham global yang tersengat pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen di luar FOMC terkait dengan rencananya untuk menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.

"Skenario terhadap IHSG berjalan seperti perkiraan kami sebelumnya. Adanya potensi penurunan mampu ditahan dengan masih adanya aksi beli yang memanfaatkan berita-berita positif yang memicu aksi beli, meski tipis. Meski terjadi penguatan, namun posisi high level-nya lebih rendah dari sehari sebelumnya yang menandakan masih adanya aksi jual yang menekan harga," kata Kepala Riset Koorindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Ia melanjutkan IHSG pun berpeluang untuk melemah jika tidak adanya daya tahan dari aksi pembelian. Dengan kemungkinan melemah maka utang gap 5.273-5.278 berpeluang untuk diuji. Untuk itu, tetap waspadai potensi pembalikan arah melemah (jika ada).

Kembali anjloknya laju rupiah dan masih berlanjutnya aksi jual asing dengan jumlah yang lebih rendah dari sebelumnya turut melemahkan laju IHSG. Investor asing kembali mencatatkan nett sell (dari net buy Rp 516,44 miliar menjadi net sell Rp 140,21 miliar).

Menurutnya, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.265-5.278 dan resisten 5.295-5.321. Evening star jauhi area upper bollinger band (UBB). MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan  William’s %R mulai berbalik turun.

Laju IHSG gagal mendekati area target resisten (5.332-5.350) dan sempat bertahan serta berakhir di area target support (5.280-5.305). Pelemahan yang terjadi mengurangi mood pelaku pasar untuk melakukan transaksi sehingga lebih memilih keluar pasar dan bertransaksi dalam jumlah dan rentang yang tipis.

Pelemahan lanjutan masih dapat dimungkinkan jika tidak adanya sentimen positif yang mampu menggantikan sentimen dari The Fed tersebut.

"Apalagi pelemahan IHSG belum sebanding dengan kenaikan yang telah terjadi sebelumnya sehingga masih menyimpan pelemahan dan masih adanya utang gap 5.273-5.278 yang berpeluang kembali diuji. Untuk itu, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan (jika ada)," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: