Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Promosi Produk, BKPM Diminta Libatkan Pengusaha Pribumi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) mendorong pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk segera melibatkan pengusaha pribumi dalam promosi produk-produk nasional di kancah internasional. Langkah itu dinilai akan mempercepat ekspansi yang dilakukan pengusaha pribumi untuk berkontribusi bagi perekonomian nasional.

"Sudah saatnya BKPM melibatkan secara aktif pengusaha pribumi untuk mempromosikan produk-produk unggulan domestik ke luar negeri," ujar Ketua Bidang Perdagangan Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPPI Hardini Puspasari dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dini, panggilan Hardini, menuturkan selama ini pengusaha pribumi utamanya yang baru bergabung, merasa kesulitan untuk mempromosikan produk-produk unggulannya ke luar negeri. Padahal, cukup banyak produk domestik yang mampu bersaing di luar negeri.

Sebut saja, kata dia, produk kelapa dan turunannya yang bisa diolah sehingga memiliki nilai tambah. Selanjutnya, produk kelapa sawit Indonesia yang masuk peringkat atas dunia. Lalu, produk kakao yang menempati posisi tiga besar dunia.

Intinya, kata Dini, dengan melibatkan pengusaha pribumi ke luar negeri, maka peluang pemerintah untuk meningkatkan pasar ekspor semakin terbuka lebar. Khususnya pasar ekspor yang merupakan diversifikasi tujuan ekspor Indonesia, di tengah kelesuan perekonomian dunia saat ini.

"Banyak negara tujuan ekspor yang bisa disasar dengan adanya kesempatan melibatkan pengusaha pribumi. Apalagi sebenarnya, pemerintah juga memiliki fasilitas perdagangan di hampir seluruh dunia. Optimalkan saja itu, pasti dampaknya signifikan bagi ekonomi nasional," terang dia.

Dia mengungkapkan, banyak bidang usaha besutan pengusaha pribumi yang bisa dilibatkan pemerintah di luar negeri. Tujuannya, kalangan pengusaha pribumi dapat meningkatkan daya saingnya menuju level internasional. Sehingga pada akhirnya, pertumbuhan nasional pun dapat terdongkrak signifikan.

Ia mencontohkan, beberapa sektor pertanian Indonesia beserta turunannya, dapat diikutsertakan oleh BKPM untuk mengadakan promosi di luar negeri. Diantaranya pertama, komoditas beras lokal yang bisa dipamerkan di luar negeri beserta produk-produk turunannya. Seperti beras yang diolah menjadi Lontong Sayur khas berbagai daerah di Indonesia. Atau juga, beras yang diolah menjadi Bubur Ayam, Bubur Manado, dan sebagainya.

Kedua, komoditas Kelapa yang bisa dipamerkan sekaligus dengan produk-produk turunannya. Seperti, Klappertart khas Minahasa, kerajinan tangan dengan bahan baku daun kelapa. Bahkan juga, Indonesia bisa mengekspor energi listrik yang berbahan baku kelapa.

Ketiga, komoditas Buah Pala Indonesia khususnya yang berasal dari Sulawesi Utara (Sulut). Komoditas ini terkenal terbaik di dunia, sehingga Indonesia berpeluang untuk meningkatkan nilai tambahnya secara konsisten. Apalagi Buah Pala Sulut memiliki banyak bagian yang bisa diolah dan dikembangkan sehingga bisa meningkatkan nilai tambahnya.

"Buah Pala bisa diolah dalam banyak ragam turunan. Mulai dari manisan Pala, untuk rempah dan kecantikan, serta bumbu masak berkelas dunia. Intinya, seluruh bagian buah Pala dapat diolah optimal dan menghasilkan nilai tambah signifikan. Prinsipnya, terdapat multi sektor yang bisa menyumbangkan devisa negara dan perekonomian nasional, dengan melibatkan pengusaha pribumi ke level internasional," terang Dini.

Hardini menambahkan, upaya melibatkan peran pengusaha pribumi untuk mempromosikan produk-produk unggulannya, diyakini semakin meningkatkan perekonomian nasional. Sebab peran BKPM tidak hanya sebatas melibatkan pengusaha pribumi mempromosikan produknya, tetapi juga memberikan fasilitasi dan dukungan penuh dalam mengawal produk-produk unggulan tersebut masuk dan bersaing di pasaran internasional.

"Intinya, kami sangat berharap BKPM juga memberikan jaminan kepada pasar internasional terkait produk unggulan pengusaha pribumi itu. Sehingga semakin meningkatkan minat dan kepercayaan dunia internasional terhadap produk-produk Indonesia yang digarap oleh pengusaha pribumi. Dengan demikian, penerimaan negara pun bisa meningkatkan signifikan," tandas dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: