Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pokok-pokok Fiskal 2016, Gerindra Nilai Terlalu Optimis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini menggelar sidang paripurna membahas pokok-pokok fiskal atau pendahuluan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2016. Hadir dalam kesempatan ini Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Pemimpin sidang Taufik Kurniawan kemudian mempersilakan masing-masing fraksi memberikan pandangannya atas pokok-pokok kebijakan fiskal di RAPBN 2016. Partai pendukung pemerintah PDI Perjuangan melalui perwakilannya Daniel Lumban Tobing menjelaskan pemaparan Menteri Bambang dinilai tetap dalam jalur yang normal, kendati Indonesia masih tidak bisa lepas dari krisis perlambatan ekonomi global.

Partai banteng moncong putih itu menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 sampai 6,2 persen dinilai sebagai nilai yang moderat dan wajar.

"Kendati angka inflasi 3,0 sampai 5,0 persen dinilai wajar, penetapan harga minyak atau ICP sebesar 60 per dolar sampai 80 per barel, lifting minyak sebesar 830 sampai 850 ribu barel per hari," kata Daniel dalam pidato pandangannya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Berbeda dengan PDI-P, Fraksi Partai Golkar menilai asumsi fiskal sebenarnya bisa ditingkatkan lagi mengingat pertumbuhan ekonomi di tahun depan diprediksi akan naik.

"Pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,8 persen, ini bisa ditingkatkan. Prediksi Bank Dunia menyebut perbaikan di sektor investasi lalu defisit neraca perdagangan masih bisa ditekan," kata anggota Fraksi Golkar Dewi Asmara.

Giliran Fraksi Partai Gerindra melalui perwakilannya yang juga merupakan anggota Komisi XI DPR Wilgo Zainar. Partai besutan Prabowo Subianto itu menilai asumsi fiskal yang dijelaskan pemerintah terlalu optimis.

"Karena situasi ekonomi global dan ekonomi nasional belum stabil. Oleh karena itu, Fraksi Gerindra berpandangan pertumbuhan 5,6 sampai 5,8 persen terlalu optimis. Saat ini realisasinya masih sebesar 4,7 persen," tandas Wilgo.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: