Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Romy: Petualang Politik Tak Boleh Pimpin PPP

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy menegaskan bahwa para petualang politik tidak diperbolehkan memimpin partai berlambang Ka'bah itu.

"PPP adalah partai kader sehingga tidak mungkin petualang-petualang politik boleh memimpin partai ini," katanya saat menyampaikan pidato sambutan pada pembukaan Musyawarah Wilayah DPW PPP Jawa Tengah di Semarang, Selasa (26/5/2015).

Romy menyebutkan bahwa terkait dengan kepimpinan, Allah SWT berfirman jadikanlah pemimpin atau pekerjakanlah orang-orang yang memiliki kekuatan dan kepercayaan.

"Kuat bukan hanya fisik, bukan hanya logistiknya kalau kita berbicara tentang partai politik tapi juga kuat ilmu pemahaman akan akar tradisi dari PPP," ujarnya.

Menurut dia, tidak pernah ada cerita seorang mualaf bisa langsung menjadi imam di sebuah masjid. "Yang namanya mualaf itu belajar dulu rukun Islam, rukun iman, akidah, dan kalau sudah fasih baru menjadi imam," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Romy menjelaskan bahwa Muswil DPW PPP di Jateng ini merupakan muswil provinsi yang ke-29 dari 34 provinsi di Indonesia. "Sebelumnya saya membuka muswil di Nusa Tenggara Timur, dan Minggu (31/5/2015) saya mesti membuka muswil di Bali, dan pada Sabtu (30/5/2015) buka muswil di Manokwari, Papua Barat," ujarnya.

Hal itu, kata dia, menunjukkan sehatnya organisasi di tubuh PPP di luar dinamika partai seperti yang ada di berbagai media.

"Saya tegaskan, dualisme (kepemimpinan di PPP) itu tidak ada dan apa yang ada di media itu dibesar-besarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Kendati demikian, Romy mengungkapkan bahwa ada kemungkinan islah di tubuh PPP dan hal itu terbuka. "Silakan islah, tapi selain jabatan ketua umum dan sekretaris jenderal DPP PPP karena ada beberapa syarat yang tercantum sejak anggaran dasar muktamar pertama yakni untuk menjadi ketum atau sekjen harus menjadi pengurus DPP atau jajaran di bawahnya selama satu periode," ujarnya.

Romy menyayangkan adanya orang-orang yang belum lama bergabung di PPP memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan pemahaman partai.

"Ada orang-orang baru di PPP yang tiba-tiba berkomentar boleh islah asal yang menjadi ketua umum dari pihaknya, sedangkan kami mencari sosok yang memenuhi syarat bukan yang tidak memenuhi syarat dan sekarang ini banyak yang ikut sana ikut sini," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: