Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: IHSG Sedang Coba Tahan Tren Pelemahan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Technical rebound mewarnai laju IHSG yang mampu bergerak naik melampaui estimasi akan terjadinya pelemahan. Padahal, chart sebelumnya telah mengindikasikan akan terjadinya peluang pelemahan. Bahkan, laju rupiah pun juga tidak memberikan sentimen positif di mana masih cenderung melemah seiring dengan masih kuatnya laju US$.

Tetapi, meningkatnya aksi beli, terutama didukung aksi beli asing membuat laju IHSG mampu mengesampingkan peluang pelemahan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Riset Koorindo Securities Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

"Meski laju bursa saham AS tutup sebelumnya, namun dengan masih berlanjutnya kenaikan pada laju bursa saham Asia dan diiringi ekspektasi positif terhadap peluang kenaikan rating (pasca kenaikan outlook), hingga ekspektasi akan perbaikan moneter setelah adanya aturan relaksasi LTV dan GWM-LDR turut membawa angin segar pada IHSG," katanya.

Investor asing kembali berbalik dalam mencatatkan nett buy (dari net buy Rp 140,21 miliar menjadi net buy Rp 132,54 miliar).

Ia menambahkan bahwa pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.280-5.296 dan resisten 5.335-5.358. Bullish engulfing kembali mendekati area upper bollinger band (UBB). MACD kembali mencoba kenaikannya dengan histogram positif yang kembali naik. RSI, Stochastic, dan William’s %R kembali naik.

Laju IHSG mampu melampaui area target resisten (5.295-5.321) dan juga mampu bertahan di atas area target support (5.265-5.278). Ekspektasi akan terjadinya pelemahan kembali dapat dilampaui dengan penguatan yang cukup tinggi. Tren pelemahan pun sedang dicoba untuk ditahan.

"Akan tetapi, di tengah laju kenaikan tersebut juga dimanfaatkan untuk profit taking sehingga berpotensi kembali berbalik arah melemah. Utang gap 5.273-5.278 masih ada. Untuk itu, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah melemah (jika ada)," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: