Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurs Dolar Tertinggi 8 Tahun Terhadap Yen di Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Tokyo - Kurs dolar duduk di sekitar tertinggi delapan tahun terhadap yen di Asia pada Rabu (27/5/2015) menyusul data positif AS, sementara euro di bawah tekanan jual lebih lanjut karena meningkatnya kekhawatiran Yunani akan "default" pada kewajiban utangnya.

Pada perdagangan sore di Tokyo, greenback dibeli 123,08 yen, sedikit berubah dari 123,09 yen di New York pada Selasa sore, di mana dolar sempat menembus tingkat 123,30 yen, posisi tertinggi sejak pertengahan 2007.

Data Selasa yang memperlihatkan perbaikan dalam kepercayaan konsumen AS, penjualan rumah dan harga, serta pesanan untuk barang-barang industri inti menunjukkan sebuah peningkatakan dalam pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia itu setelah melemah pada kuartal pertama.

Hasil terbaru, bersama dengan komentar pada Jumat dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen bahwa ia mengharapkan untuk menaikkan suku bunga "di beberapa titik tahun ini", menempatkan pembicaraan tentang kenaikan suku bunga kembali di atas meja -- sebuah nilai tambah untuk dolar AS.

"Melihat komentar Yellen ini dari akhir pekan lalu, tampaknya dia seperti bertekad untuk bertindak tahun ini," kata Yasuhiro Kaizaki, wakil presiden untuk pasar global pada Sumitomo Mitsui Trust Bank.

"Sampai saat ini, saya pikir orang-orang hanya benar-benar membeli dolar terhadap euro, tapi jelas sekarang bahwa Anda dapat membeli dolar terhadap banyak mata uang berbeda," tambahnya.

Dolar telah menguat 8,4 persen dalam enam bulan terakhir terhadap sekeranjang mata uang negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg karena harapan untuk kenaikan tingkat suku bunga. Itu meski kesulitan dalam beberapa pekan terakhir karena sejumlah data lemah yang membuat para analis menyatakan kenaikan tingkat suku bunga dapat dimasukkan kembali ke awal 2016.

"The Fed mendekati tahap menaikkan suku bunga tahun ini," Kei Katayama, yang berdagang obligasi AS di Tokyo di Daiwa SB Investments, mengatakan kepada Bloomberg News. "Dengan Yunani, risiko geopolitik meningkat. Dolar adalah tempat yang aman," tambah.

Euro dibeli 1,0889 dolar dan 134,03 yen, merayap naik dari 1,0879 dolar dan 133,92 yen di perdagangan AS.

Kisah yang sudah lama berjalan tentang reformasi dana talangan (bailout) Yunani terus menyeret mata uang tunggal, karena Athena tidak dapat mencapai kesepakatan dengan para kreditor yang akan merilis banyak uang tunai yang diperlukan untuk membantu menghindari "default" (gagal bayar).

Ketika batas waktu pelunasan 5 Juni sudah kian dekat, kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan yang akan membuka tahapan terakhir dari dana talangan. Ada kekhawatiran bahwa gagal bayar Yunani bisa melihat negara itu jatuh dari zona euro, menghantui para investor global.

Mata uang umum turun tajam dari 1,1149 dolar dan 134,54 yen pekan lalu. Dolar menguat terhadap mata uang Asia-Pasifik. Greenback naik menjadi 30,68 dolar Taiwan dari 30,54 dolar Taiwan pada Selasa, menjadi 64,08 rupee India dari 63,74 rupee, menjadi 1,3501 dolar Singapura dari 1,3457 dolar Singapura, dan menjadi 33,79 baht Thailanid dari 33,63 baht.

Unit AS juga menguat menjadi 13.232,60 rupiah Indonesia dari 13.190,00 rupiah, menjadi 44,78 peso Filipina dari 44,66 peso, dan menjadi 1.107,94 won Korea Selatan dari 1.098,11 won. Dolar Australia merosot menjadi 77,49 sen AS dari 78,25 sen AS, sementara yuan Tiongkok dibeli 19,83 yen, naik dari 19,64 yen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: