BI Sulut Antisipasi Peredaran Uang Palsu saat Pilkada

WE Online, Manado - Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Yusnang meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) akan dilaksanakan serentak tahun 2015.

"Kami akan mengantisipasi peredaran uang palsu jelang pelaksanaan pilkada di Provinsi Sulut," kata Yusnang, di Manado, Rabu (27/5/2015).

Dia mengatakan antisipasi uang palsu jelang pilkada antara lain dengan mengedukasi masyarakat soal keaslian uang rupiah. Yusnang mengatakan, peredaran uang palsu harus diwaspadai karena ajang pilkada kerap dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab.

Peredaran uang palsu biasanya meningkat tajam karena maraknya praktik politik uang, termasuk kemungkinan pada saat menjelang hari pencoblosan surat suara. "Namun pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat pilkada tidak ada peningkatan uang palsu, namun tetap perlu diwaspadai," jelasnya.

Bank Indonesia juga akan melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka pencegahan uang palsu masuk dan beredar di daerahnya. Untuk mencegah hal tersebut pihaknya telah merancang strategi, menggandeng lembaga jasa pengirimann uang melalui bank pelaksana dan Bank Indonesia.

Selain itu, BI Sulut gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa membedakan mana uang asli dan mana yang palsu. Yusnang menilai, pengetahuan masyarakat mengenai ciri uang yang asli dan palsu tersebut masih minim, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Sosialisasi keaslian uang rupiah terus BI dan perbankan Sulut lakukan, baik di pasar tradisional maupun di tempat-tempat umum lainnya," jelasnya.

Selain itu, katanya, secara terjadwal BI melakukan sosialisasi keaslian rupiah di 15 kabupaten dan kota di Sulut. (Ant)