WE Online, Jakarta - Development Bank of Singapore (DBS) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dalam kuartal pertama 2015 hanya 4,71 persen, pada kuartal kedua akan bisa mencapai 5,1 persen.
"Pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen menjadi 5,1 persen ini ke depan akan membaik tapi spending-nya tak terlalu berbeda," kata Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi usai diskusi "Analisis India vs Indonesia sejak Taper Tantrums 2013" di Resto Penang Bistro, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Dengan melihat kondisi perlambatan ekonomi saat ini, ia mengatakan perlunya mendorong penyerapan anggaran dengan sasaran program yang lebih baik. "Gambaran secara besar harus segera menggenjot pengeluaran tapi jangan sembarangan, maksudnya implementasinya juga perlu dikedepankan," tuturnya.
Ia mencontohkan proyek infrastruktur 2015 yang targetnya mulai dilakukan April lalu, ternyata hingga saat ini belum berjalan dengan baik. "Yang paling penting adalah implementasi 'project' (proyek)-nya dulu, dari segi investor asing banyak yang berminat seperti China dan Jepang," katanya.
Menurutnya, pemerintah segera merealisasikan proyek infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. "'Progress' (perkembangan) dari segi implementasi, komitmennya sudah ada. Idenya sudah ada tinggal implementasinya," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyampaikan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2015 tumbuh 4,71 persen secara tahunan (yoy) atau turun 0,18 secara kuartal (qtq). "Pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor Indonesia seperti Tiongkok, harga minyak yang masih rendah, dan kinerja ekspor impor yang menurun, memengaruhi kinerja ekonomi triwulan I-2015," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
