Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Lebaran, Mendag: Kami Siap Jaga Harga Pangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah terus berupaya untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah, kata Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel.

"Pemerintah mengambil kebijakan dan langkah tindakan apapun yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan. Pemerintah memberikan perhatian akan hal ini, khususnya menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri," kata Mendag dalam siaran pers yang diterima, Rabu (27/5/2015).

Untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas kebutuhan pangan tersebut, pihaknya juga telah mengatur kewajiban pendaftaran gudang dan memiliki Tanda Daftar Gudang (TDG).

"Setiap pengelola wajib menyelenggarakan pencatatan administrasi gudang bila menyimpan produk pangan dan barang penting dan wajib melaporkan ke Kementerian Perdagangan," katanya.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga sedang menyusun dan membahas regulasi di bidang perdagangan sesuai amanat Undang-undang No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, baik berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri Perdagangan.

Penyelesaian regulasi tersebut, lanjut Rachmat, termasuk yang segera diselesaikan yaitu kewajiban pelaku usaha yang melakukan pengemasan dan mendistribusikan atau memperdagangkan beras dalam kemasan bermerek wajib daftar sebagai pelaku usaha terdaftar beras.

"Dengan demikian, diketahui pelaku usaha di bidang perberasan, jenis beras yang dikemas, maupun asal-usul beras," ujarnya.

Rachmat menambahkan, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Kementerian Perdagangan secara terpadu bersama Kementerian Pertanian, BPOM, Polri dan instansi teknis terkait dan juga pemerintah daerah provinsi dan kabupaten kota terus melakukan pemantauan dan pengawasan pangan olahan, pangan segar, dan nonpangan.

Khusus untuk beras, pemerintah menyatakan bahwa menjelang masuknya bulan Ramadhan pada Juni 2015 mendatang, pasokan kebutuhan pokok berupa beras untuk masyarakat masih mencukupi, dimana stok beras saat ini sebanyak 6,97 juta ton per 22 Mei 2015.

Saat ini stok yang ada sebanyak 6,97 juta ton terbagi dari stok Perum Bulog 1,32 juta ton, stok indikatif penggilingan sebanyak 5,4 juta ton dan stok indikatif di 165 pasar sebanyak 246.000 ton. Pada Mei-Juli 2015 yang merupakan masa panen, akan ada tambahan pasokan sebanyak 3,14 juta ton, sehingga total stok beras sampai Juli 2015 nanti sebanyak 10,11 juta ton.

Dengan kebutuhan sebesar 8,19 juta ton hingga Juli 2015 mendatang, sementara pasokan hingga waktu yang sama sebanyak 10,11 juta ton, maka akan ada surplus sebesar 1,92 juta ton. Berdasarkan data Laporan Pemantauan Harga dan Pasokan di Pasar Induk, pasokan rata-rata beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) hingga 25 Mei 2015 tercatatat sebanyak 2.636 ton. Pasokan tersebut naik 21,98 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hingga per tanggal 26 Mei 2015, harga semua beras jenis Muncul stabil jika dibandingkan minggu lalu. Untuk beras Muncul I Rp9.600 per kilo, Muncul II Rp8.800 per kilo dan Muncul III Rp8.150 per kilogram. Beras IR64 I juga stabil dengan harga Rp9.200 per kilo.

Sementara untuk beras IR64 II dan III mengalami kenaikan harga berkisar 1,32-2,41 persen jika dibandingkan minggu lalu, IR64 II naik menjadi Rp8.500 per kilo dari minggu lalu yang sebesar Rp8.300 per kilo, dan IR64 III naik menjadi Rp7.700 per kilo dari sebelumnya Rp7.600 per kilo. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: