Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Proyek Listrik 35.000 MW Terkendala Lahan dan Perizinan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan proyek penyediaan tenaga listrik hingga 35.000 MW akan cepat terealisasi jika masalah pembebasan lahan dan perizinan dapat diselesaikan.

"Kalau dua hal itu diselesaikan, akan cepat pembangunan proyek listrik 35.000 MW," kata Presiden dalam Rakornas VI Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Ia menyebutkan angka 35.000 MW itu sebenarnya bukan target tetapi merupakan kebutuhan di Indonesia yang harus tersedia. "Hingga sekarang baru ada 50.000 MW, saya optimis bisa dicapai," katanya.

Terkait dengan pembebasan lahan untuk proyek listrik itu, Presiden meminta pemerintah daerah ikut berperan dalam merealisasikannya.

"Daerah harus memndukung penuh dan ikut cawe-cawe, birokrasi perizinan juga harus dipotong agar tidak terlalu lama dan rumit," katanya.

Presiden meminta agar daerah tidak terpaku pada proyeknya saja tetapi harus melihat dampak lanjutan dari adanya pasokan energi yang memadai. "Ini bisa memberikan penerangan ke seluruh desa, industri mikro dan kecil juga bisa berproduksi dan berkembang," katanya.

Kepala Negara juga menyebutkan sektor pariwisata tidak mungkin berkembang tanpa adanya pasokan listrik yang memadai. "Tidak mungkin ada ekspansi hotel tanpa penyediaan listrik," katanya.

Menurut dia, kekurangan pasokan listrik dari kebutuhan harus dikejar agar terealisasi. "Kalau tidak dapat angka segitu, jangan harap pertumbuhan ekonomi akan baik," katanya.

Jokowi menyebutkan pemerintah terus gencar melakukan pembangunan infrastruktur yang berfokus pada tiga bidang yaitu infrastruktur pangan, infrastruktur konektivitas dan infrastruktur energi.

"Uangnya dari pengalihan subsidi BBM karena ruang fiskal menjadi longgar, tetapi tidak semua dari APBN, sisanya BUMN maupun investor," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: