Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Dorong 'Kampoeng BNI' Jadi Desa Wisata

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendorong beberapa Kampoeng BNI yang telah dibinanya berkembang menjadi Desa Wisata dengan memberikan capacity building tentang bagaimana konsep desa wisata, pengembangan potensi wisata, pemasaran, dan pengelolaannya (manajemen). Beberapa Kampoeng BNI tersebut diundang untuk mendapatkan motivasi dan pelatihan tentang manajemen Desa Wisata melalui capacity building dan benchmarking di Kampoeng BNI Wisata Borobudur, di Desa Wanurejo, Magelang.

Peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui Workshop yang digelar BNI di Yogjakarta selama 3 hari, mulai dari Senin-Rabu, 24-27 Mei 2015.

Ada 10 Kampoeng BNI yang diundang mengikuti pelatihan tersebut capacity building ini, yaitu Kampoeng BNI Tenun Pandai Sikek dari Sumatera Utara, Kampoeng BNI Songket Palembang dari Sumatera Selatan, Kampoeng BNI Batik Wiradesa Pekalongan dari Jawa Tengah, Kampoeng BNI Mete Imogiri Bantul dari Yogyakarta, Kampoeng BNI Batik Lasem dari Jawa Tengah, Kampoeng BNI Sasirangan Banjarmasin dari Kalimantan Selatan, Kampoeng BNI Kamasan dari Bali, Kampoeng BNI Inggris Pare Kediri dari Jawa Timur, Kampoeng BNI Toraja dari Sulawesi Selatan, dan Kampoeng BNI Tapis Lampung.

"Untuk memaksimalkan workshop tersebut, setiap Kampoeng BNI tidak hanya diwakili oleh pimpinan Sentra Kredit Kecil BNI yang menanganinya, melainkan juga mengundang mitra binaan kampoeng BNI tersebut," ujar Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi.

Dipilihnya Kampoeng BNI Wisata Borobudur sebagai tempat capacity building dan benchmarking ini dimaksudkan untuk belajar langsung mengenai pengelolaan daerah wisata memanfaatkan potensi yang dimiliki. Sebagian besar Kampoeng BNI yang didorong menjadi Dewa Wisata ini memiliki basis usaha inti di sektor ekonomi kreatif, seperti batik, kerajinan, dan tenun. Dengan menjadi Desa Wisata, diharapkan akan mendukung pemasaran dan penjualan produknya sekaligus mendatangkan wisatawan yang berarti menjadi nilai tambah perekonomian daerah setempat.

Program Kampoeng BNI Wisata Borobudur telah dimulai setahun yang lalu dimana BNI dalam pembiayaan BNI menyalurkan kredit kemitraan kepada pelaku usaha mikro yang bergelut dibidang pariwisata di sekitar Candi Borobudur. Kredit Kemitraan merupakan pinjaman lunak kepada usaha mikro perorangan yang belum bankable untuk pengembangan usaha dengan plafond maksimal Rp 100 juta. Penyaluran kredit lunak diberikan untuk perajin, pemilik homestay, hingga pedagang hasil bumi.

Dalam Kampoeng BNI, program PKBL BNI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, namun juga memberikan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas, misalnya pelatihan motif tenun sesuai keinginan pasar internasional, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran yang efektif, dan pelatihan lainnya sesuai kebutuhan mitra binaan. Selain itu, BNI memberikan bantuan sarana dan prasarana di dalam Kampoeng BNI, misalnya showroom, packing house, balai pertemuan, dan juga sarana sosial masyarakat. BNI juga memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga mitra binaan berupa beasiswa dan sarana pendidikan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: