WE Online, Jakarta - Development Bank of Singapore (DBS) menyatakan pemerintah Indonesia masih memiliki ruang untuk memperlebar defisit anggaran dengan menambah pinjaman sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur.
"Ada ruang bagi Indonesia untuk menggenjot perekonomian Indonesia itu melalui fiskal dengan peminjaman," kata Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi dalam diskusi "Analisis India vs Indonesia sejak Taper Tantrums 2013" di Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Menurutnya, dibandingkan negara dengan peringkat utang yang serupa, Indonesia jauh lebih baik dengan persentase utang 25 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Utang pemerintah Indonesia sebenarnya hanya sebesar 25 persen dari PDB dan ini tergolong relatif rendah. Kami percaya bahwa pemerintah masih memiliki ruang untuk meningkatkan defisitnya tahun ini untuk mendukung pertumbuhan PDB," ujarnya.
Ia mengatakan perlambatan ekonomi Indonesia yang terjadi saat ini akan berakibat pada sentimen investor untuk berinvestasi. Padahal Indonesia menghadapi kebutuhan pendanaan yang besar untuk membiayai program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur.
Untuk itu, pemerintah Indonesia dapat meningkatkan rasio utang luar negerinya sehingga mendorong pembiayaan pada sektor ekonomi yang lebih produktif. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
