Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Kenalkan Investasi Pasar Modal ke Masyarakat

Warta Ekonomi -

WE Online, Ambon - Bursa Efek Indonesia berupaya mendorong dan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari menabung menjadi berinvestasi terutama di dalam produk pasar modal.

"Melalui sosialisasi yang terus kami lakukan setiap tahunnya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengetahui potensi keuntungan terhadap investasi di pasar modal Indonesia yang masih lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya," kata Kepala Divisi Project Management Office, Teknologi Informasi BEI Andre PJ Toelle dalam siaran pers di acara Workshop di Ambon, Rabu (27/5/2015).

Menurut dia, salah satu cara untuk mengubah budaya masyarakat tersebut adalah dengan terus melakukan sosialisasi, yakni dengan menggelar acara "workshop" kepada masyarakat, termasuk dengan wartawan. "Namun, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa potensi keuntungan berbanding lurus dengan faktor risiko dari setiap produk investasi yang ada di pasar modal," katanya.

Menurut catatan BEI, sampai dengan akhir April 2015, jumlah produk investasi yang terdaftar di BEI, yaitu 512 saham, delapan "Exchange Traded Fund" (ETF), satu Real Estate Investment Trust (REIT), 93 seri obligasi negara, dan 399 seri obligasi korporasi termasuk sukuk.

Hal itu, dikatakan Andre PJ Toelle, menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia memiliki ragam jenis produk investasi yang dapat menjadi pilihan bagi pelaku pasar untuk berinvestasi.

Ia menambahkan bahwa pihak BEI juga akan terus melakukan pendalaman pasar (market deepening) dengan menambah jumlah varian produk investasi, salah satunya adalah mereaktivasi perdagangan derivatif. Sejak perdagangan produk derivatif terhenti pada 2008 lalu, produk itu memang dianggap kurang diminati oleh pelaku pasar karena menggunakan peraturan yang berbeda dengan bursa lain.

"Atas dasar tersebut, saat ini BEI sedang dalam tahap persiapan untuk mereaktivasi produk derivatif yang rencananya akan dilakukan pada akhir semester pertama di 2015 ini," jelas Andre PJ Toelle.

Ia meyakini pengaktifan kembali produk derivatif akan diminati oleh investor karena telah dilakukan modifikasi pada aturan pelaksanaan perdagangan produk derivatif yang akan mengikuti "common best practice" dari beberapa bursa dunia. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: