Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pelonggaran LTV Akan Dorong Kredit Konsumsi

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara(Sulut), Luctor Tapiheru mengatakan pelonggaran ketentuan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) akan mendorong kredit konsumsi.

"Kredit konsumsi di Provinsi Sulut memang cukup besar yakni sekitar 60,86 persen dari total kredit, dan jika terjadi revisi atau pelonggaran LTV, otomatis akan meningkatkan kredit konsumsi," kata Luctor Tapiheru, di Manado, Rabu (27/5/2015).

Luctor mengatakan memang dipastikan akan semakin meningkat orang membeli properti dan kendaraan, jika ketentuan LTV diturunkan. Memang di sisi lain, mampu mendorong pertumbuhan kredit saat bank sentral masih mempertahankan suku bunga.

Saat ini BI tengah merampungkan revisi ketentuan aturan LTV bagi KPR dan KKB guna mendorong kredit pada kedua sektor tersebut. Untuk KPR, menurut dia, kelonggaran akan diberikan tidak hanya pada KPR untuk rumah pertama, tetap juga rumah kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Tetapi sejauh ini belum ada kepastian mengalami penurunan hingga berapa persen," jelasnya.

Aturan LTV tersebut pun diharapkan dapat rampung pada semester pertama tahun ini sehingga dapat mendorong penyaluran kredit pada tahun ini.

Sebagai informasi, dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah diatur kebjakan terkait Loan to Value (LTV)/Financing to Value (FTV) untuk Kredit/Pembiayaan Pemilikan Properti (KPP/KPP iB), meliputi KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, KPRukan/KPRukan iB, dan KPRuko/KPRuko iB, serta Kredit/Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti (KKBP/KKBP iB).

Hingga Maret 2015 kredit konsumsi perbankan Sulut mencapai Rp16,06 triliun atau meningkat 13,48 persen dari posisi yang sama tahun lalu hanya Rp14,15 triliun. Sedangkan dibandingkan bulan sebelumnya juga meningkat 0,85 persen dari Rp15,93 triliun menjadi Rp16,06 triliun. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: