Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

UEFA Minta Pemilihan Presiden FIFA Ditunda

Warta Ekonomi -

WE Online, Warsawa - Pemilihan presiden FIFA semestinya ditunda setelah badan sepak bola dunia itu dihantam dua badai korupsi, kata konfederasi Eropa UEFA, Rabu (27/5/2015).

"UEFA meyakini bahwa Kongres FIFA semestinya ditunda dan pemilihan presiden sebaiknya berlangsung enam bulan mendatang," kata Sekretaris Jenderal UEFA Gianni Infantino, yang berbicara setelah Komite Eksekutif UEFA mengadakan pertemuan luar biasa di Warsawa menjelang final Liga Europa.

Kongres FIFA dimulai pada Kamis dan proses pemungutan suara untuk pemilihan presiden dilangsungkan pada Jumat. Presiden petahana FIFA Sepp Blatter hanya menghadapi satu rival pada pemilihan Jumat -- Pangeran Ali bin Al Hussein dari Jordania.

Infantino, yang pemimpinnya Michel Platini menyuarakan kritik terhadap Blatter dan memberi dukungan terhadap Pangeran Ali pada pekan lalu, mengatakan dewan eksekutif UEFA meyakini FIFA sangat memerlukan penyegaran kepemimpinan untuk dapat memulai reformasi.

"Hal-hal yang terjadi pada Jumat merupakan bencana bagi FIFA dan menodai citra sepak bola secara keseluruhan. UEFA sangat terkejut dan sedih karena hal itu. Kejadian-kejadian itu memperlihatkan, sekali lagi, bahwa korupsi sudah mengakar dalam budaya FIFA," kata Infantino.

"Terdapat keperluan bagi keseluruhan FIFA untuk 'memulai ulang' dan untuk melakukan reformasi sebenarnya. Kongres FIFA mendatang beresiko berubah ke lelucon dan oleh karena itu asosiasi-asosiasi Eropa akan mempertimbangkan masak-masak jika mereka bahkan menghadiri Kongres ini dan mencermati sistem, yang, jika tidak dihentikan, tentu saja akan membunuh sepak bola," tambah ofisial kelahiran Swiss berusia 45 tahun itu.

Asosiasi-asosiasi UEFA akan bertemu di Zurich pada Kamis pagi menjelang dimulainya Kongres. FIFA dan sepak bola dunia dihantam masalah pada Rabu pagi, ketika polisi Swiss menahan beberapa pejabat papan atas FIFA. Tujuh orang ditahan pada dini hari di hotel mewah di Zurich, yang sekarang menghadapi deportasi ke AS dengan dakwaan menerima suap lebih dari 150 juta dolar.

Pada perkembangan terpisah, polisi Swiss pada Rabu menggeledah markas besar FIFA, menyita dokumen-dokumen dalam penyelidikan terkait kasus korupsi pada pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, kata kantor Kejaksaan Agung Swiss. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: