Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelemahan Rupiah Buat Biaya Pembangunan Pabrik SMGR Bengkak

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pembagunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang berlokasi di Rembang, Jawa Tengah mengalami pembengkakan dalam segi investasi terutama dibiaya operasional. Pembengkakan tersebut disebabkan oleh melemahnya nilai mata tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sekretaris Perusahan Semen Indonesia, Agung Wiharto, mengatakan akibat pelemahan rupiah terhadap dolar AS, nilai investasi pembangunan pabrik semen milik perseroan membengkak sekitar 21,62-24,32 persen dari yang tadinya diperkirakan sebesar Rp 3,7 triliun menjadi sekitar Rp 4,5 triliun hingga Rp 4,6 triliun.

"Nilai investasi yang kami perkirakan sebelumnya atau Rp 3,7 triliun itu saat rupiah di level Rp 9.000. Namun, saat ini rupiah merosot terhadap dolar AS ke level Rp 13.000, membuat biaya investasi pabrik Rembang membengkak," ujarnya, di Semarang, Jawa Tengah), Jumat (29/5/2015).

Agung menjelaskan, pembengkakan tersebut lebih dikarenakan perseroan banyak menggunaka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun pabrik Rembang didatangkan dari luar negeri.

"Otomatis biaya meningkat, karena sebagian komponen yang kita butuhkan untuk pembangunan pabrik didatangkan dari luar negeri atau belanjanya harus pakai dolar AS," jelasnya.

Seperti diketahui, Semen Indonesia tengah membangun pabrik semen barunya di Rembang yang berkapasitas 3 juta ton per tahun. Pihaknya berharap pabrik tersebut selesai pada akhir 2016 dan dapat beroperasi secara komersial di awal 2017. Adapun kapasitas produksi SMGR saat ini mencapai 31,8 juta ton, dan diharapkan kapasitas produksi SMGR menjadi 40 juta ton pada tahun 2017.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: