Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Diminta Tingkatkan Kepemimpinan

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk segera membangun kaderisasi dalam memperkuat kepemimpinannya lima tahun mendatang.

"Sekarang ini kan sedang tidak sinergis, antarpejabat negara, antarpartai politik, parpol pendukung dengan yang tidak mendukung," kata Ketua Presidium Pusat ISKA Muliawan Margadana di Semarang, Jumat (29/5/2015).

Bahkan, kata dia, ISKA melihat munculnya kekurangharmonisan dalam memimpin negara, baik dalam keputusan maupun komunikasi antara Presiden Jokowi dengan wakilnya, Muhammad Jusuf Kalla. Di sisi lain, kata dia, kegaduhan politik dari para penyelenggara juga kerap terjadi, dan para menteri dalam kabinet pun terkesan hanya melakukan tugas rutin dan tidak melakukan terobosan-terobosan.

"Makanya, kepemimpinan Pak Jokowi ini perlu ditingkatkan dengan membangun kaderisasi. Kultur masyarakat kan paternalistik. Sikap pimpinan, elite politik akan menentukan yang di bawah," katanya.

Menurut dia, Jokowi terpilih sebagai Presiden dengan mendapatkan dukungan rakyat yang besar, namun popularitasnya semakin merosot diciderai fenomena-fenomena yang terjadi dalam perjalanannya.

Muliawan mengatakan kepemimpinan adalah faktor krusial dalam membangun bangsa untuk bisa membangun kepercayaan masyarakat sehingga jangan sampai terjebak persoalan-persoalan manajerial.

"Jangan sampai terjebak masalah manajerial, seperti mengganti pejabat eselon I-III. Kalau sampai terjebak masalah manajerial maka pemerintah justru akan kehilangan kepercayaan publik," katanya.

Berkaitan dengan "reshuffle" kabinet, ia mengatakan sebenarnya ISKA sudah mengeluarkan pernyataan sikap mengusulkan perombakan kabinet sejak Desember 2014 karena banyak menteri yang tidak kompeten. Melihat berbagai masalah kebangsaaan ini, ISKA akan mencoba memotret dan mengkajinya untuk mencari langkah solutif melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar pada 29-31 Mei 2015 di Semarang.

Rapimnas, kata dia, merupakan agenda dua tahunan dan kali ini akan mengangkat tema "Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Kaderisasi Bangsa" dengan mengonsolidasikan para cendekiawan Katolik.

"Berbagai persoalan bangsa ini akan dikaji oleh para pakar dan cendekiawan Katolik. Sebagai ormas memang tidak bisa berpolitik praktis, namun juga tidak boleh buta berpolitik," pungkas Muliawan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: