Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Delapan Ton Beras Oplosan Ditemukan di Atambua

Warta Ekonomi -

WE Online, Atambua - Pemerintah Kabupaten Belu menemukan delapan ton beras oplosan siap edar di Pasar Lama Atambua, wilayah batas RI-Timor Leste, saat melakukan sidak barang kebutuhan pokok termasuk beras plastik, Sabtu (30/5/2015).

Modus oplosan beras milik seorang pedagang bernama Yohanes Robert tersebut, dengan cara mencampur beras lokal yang dibeli dari petani daerah itu lalu dicampur dengan sejumlah beras bermerek dalam satu karung.

"Pemilik beras mencampur beras lokal dan beras bermerek yang ada lalu dijual kepada masyarakat. Jumlahnya mencapai delapan ton," kata Penjabat Bupati Belu Wilem Foni kepada wartawan di sela-sela sidak di lokasi Pasar Lama Atambua ibu kota Kabupaten Belu.

Menurut dia, pedagang beras atas nama Yohanes Robert membeli beras lokal dari petani di Lurasik, salah satu daerah di Kabupaten Belu, sebanyak delapan ton, lalu mencampurkan beras tersebut dengan beras kemasan bermerek 'Apal Hijau' kemudian dijual.

Kondisi tersebut, membuka peluang beras lokal akan lebih banyak dimasukan dalam karung beras Apel Hijau dengan ukuran 20kg tersebut.

"Inikan perilaku menyimpang pedagang yang mau cari untungnya saja. Saya sudah minta aparat Polres setempat untuk amankan barang bukti berasnya dan juga pemiliknya untuk diproses hukum," kata Wilem.

Menurut Wilem, praktik penjualan yang dilakukan oleh para pedagang kebutuhan pokok masyarakat, harus berlaku jujur terhadap komoditi yang dijual. Hal itu untuk menghindari praktik menyimpang yang tentunya akan memberikan dampak buruk bagi warga yang mengonsumsinya.

Jika praktik penjualan dimulai dengan melakukan sejumlah praktik menyimpang sebagaimana yang ditemukan, maka akan sangat mungkin hal serupa juga dilakukan untuk komoditas lainnya. "Hal ini tentunya tidak dibolehkan. Saya akan terus lakukan sidak bersama aparat kepolisian biar tidak lagi terjadi," katanya.

Sementara itu berkaitan dengan ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat di wilayah serambi negara itu hingga menjelang ramadan sampai Idul Fitri, Wilem mengatakan masih sangat tersedia. "Stok semua kebutuhan pokok masih sangat tersedia," katanya.

Laporan dinas teknis dan sejumlah lembaga pangan di daerah itu, kata Wilem tergambar jelas kalau semua kebutuhan masih dalam posisi aman.

"Saya jamin stok yang ada bisa mencukupi kebutuhan warga di daerah ini hingga memasuki ramadan mendatang. Bahkan bisa sampai Idul Fitri," katanya tanpa merinci jumlah stoknya.

Dia juga meminta kepada para distributor dan pedagang untuk tidak melakukan penimbunan untuk spekulasi harga. Hal itu kata dia, akan sangat merugikan masyarakat sebagai pembeli.

"Saya ingatkan pedagang agar jangan timbun barang. Jika terjadi dan saya temukan akan saya tindak sesuai aturan yang ada sampai pencabutan izin," katanya.

Dalam sidak tersebut, tidak ditemukan beras yang mengandung plastik, sebagaimana yang terjadi di daerah lainnya di Indonesia. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: