Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Inflasi di Batam 0,77 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau (BPS Kepri) mencatat inflasi yang terjadi di Batam pada Mei 2015 mencapai 0,77 persen, lebih tinggi dibanding Tanjungpinang 0,44 persen.

Kepala BPS Kepri Dumagar Hutauruk di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, indeks harga konsumen Kota Batam naik dari 116,76 pada April 2015 menjadi 117,66 sehingga terjadi inflasi 0,77 persen pada Mei 2015. Sementara indeks harga konsumen Kota Tanjungpinang pada Mei 2015, tambahnya, mengalami kenaikan dari 119,54 persen pada April 2015 menjadi 120,06 persen sehingga terjadi inflasi sebesar 0,44 persen pada Mei 2015.

"Pada Mei 2015 terjadi perubahan harga pada 112 komoditas kebutuhan masyarakat Batam. Hal itu menjadi pemicu terjadinya inflasi di Batam," katanya.

Sebanyak 79 barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga atau tarif antara lain cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, melon, bayam, tomat buah, kain gorden, telur ayam ras. Kemudian, meja kursi tamu, bawang putih, kangkung, terong, sawi hijau, kembang kol, kentang, kubis, daun bawang, lemari pakaian, panci, bawal, bawang merah, semangka, minyak goreng, pepaya dan gula merah.

Sebaliknya, 33 barang dan jasa lainnya mengalami penurunan harga seperti mie kering instan, tepung terigu, emas, teri, cumi, makanan ringan, bir, tauge, sirup, gula pasir, anggut. Kemudian, buncis, lele, pisang, susu untuk balita, mujair, minuman ringan, wortel, ikan kakap putih, ikan selar, ikan tenggiri, sotong dan ikan selar.

Sementara berdasarkan pengelompokan barang dan jasa, lanjutnya inflasi disebabkan kenaikan indeks kelompok bahan makanan 3,19 persen, kelompok makanan jadi 0,27 persen, kelompok perumahan 0,25 persen. Kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan 0,08 persen dan kelompok transportasi 0,06 persen.

"Penurunan indeks harga konsumen di Batam pada saat itu hanya terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,12 persen," ujarnya.

Dumagar mengatakan laju inflasi pada Mei 2015 dibanding Mei 2014 di Batam tercatat sebesar 7,63 persen, sedangkan inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2015) mencapai 0,56 persen lebih tinggi dibanding laju inflasi tahun kalender periode yang sama pada tahun sebelumnya 0,53 persen.

Dari 23 kota di Sumatra yang disurvei indeks harga konsumennya, tercatat 22 kota mengalami inflasi. "Inflasi tertinggi di Sumatra terjadi di Sibolga 1,57 persen, dan inflasi teredah 0,34 persen. Sedangkan satu-satunya kota di Sumatra yang mengalami deflasi 0,61 persen hanya di Pangkal Pinang," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: