Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Lebih Rendah Disebabkan Dolar AS Menguat

Warta Ekonomi -

WE Online, Chicago - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Senin (1/6/2015) (Selasa (2/6/2015) pagi WIB), karena dolar AS menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 1,1 dolar AS, atau 0,09 persen, menjadi menetap di 1.188,70 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan ketika Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,41 persen menjadi 97,40 pada pukul 17.50 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.

Data positif juga memberikan tekanan pada logam mulia, karena Departemen Perdagangan AS pada Senin merilis laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi (personal) yang menunjukkan peningkatan 0,4 persen pada pendapatan pribadi.

Tetapi belanja konsumen tidak berubah pada April, karena penurunan dalam pengeluaran di barang tahan lama dan non barang tahan lama, masing-masing turun 0,7 persen dan turun 0,5 persen.

Sebuah laporan tambahan yang dirilis pada Senin oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat 52,8 pada Mei, naik dari angka April di 51,5. Data ini lebih baik dari perkiraan, merupakan angka tertinggi sejak Februari, sehingga memberikan tekanan pada emas. Namun para analis mengatakan bahwa krisis Yunani mendukung harga emas.

Perak untuk pengiriman Juli turun 2,1 sen, atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 16,68 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,3 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 1.104,20 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: