Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Inflasi di NTB di Bawah Angka Nasional

Warta Ekonomi -

WE Online, Mataram - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat laju inflasi di daerah itu pada Mei 2015 sebesar 0,28 persen, atau berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,50 persen.

"Tapi laju inflasi pada Mei jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,05 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin, di Mataram, Selasa (2/6/2015).

Inflasi di NTB sebesar 0,28 persen, kata dia, terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan 0,59 persen, kelompok sandang 0,32 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,29 persen.

Selain itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13 persen dan kelompok kesehatan 0,10 persen.

Dengan angka inflasi sebesar 0,28 persen pada Mei 2015, maka laju inflasi NTB tahun kalender (Mei 2015 - Desember 2014) mencapai 0,51 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Mei 2015 - Mei 2014) mencapai 6,53 persen. "Upaya menjaga laju inflasi tetap stabil tetap kami koordinasikan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID," ucap Wahyudin.

Ia menyebutkan dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), tercatat 81 kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang deflasi atau terjadi penurunan harga-harga.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,24 persen, diikuti Kota Tual 1,59 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang 0,03 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Pangkal Pinang sebesar 0,61 persen.

Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, lanjut Wahyudin, dari enam kota yang menghitung IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kupang sebesar 0,50 persen, Denpasar 0,39 persen, Mataram 0,34 persen, Singaraja 0,21 persen, Bima 0,06 persen dan Maumere 0,06 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: