Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlambatan Ekonomi Buat Kinerja Express Transindo Utama Ikut Melambat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan dengan adanya perlambatan ekonomi membuat kinerja perseroan akan melambat di tahun ini.

Direktur Keuangan Express Transindo Utama, David Santoso mengatakan, perlambatan kinerja juga disebabkan juga karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)

"Kita saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan. Terutama karena perlambatan ekonomi, penaikan harga BBM serta meningkatnya inflasi," katanya.

Ia melanjutkan, penurunan di sektor otomotif juga memberikan dampak yang lumayan besar terhadap perseroan meskipun tidak secara langsung. "Perlambatan di sektor otomotif juga sedikit banyak kami rasakan dampaknya," lanjutnya.

Sementara itu, untuk kinerja perseroan di tahun lalu memang mengalami penurunan. Ini dikarenakan penurunan daya beli masyarakat yang disebabkan terjadinya perlambatan ekonomi.

"Tahun lalu laba bersih kami memang turun karena menurunnya daya beli di masyarakat terkait perlambatan ekonomi. Harga BBM dilepas dan inflasi naik ditambah dolar AS menguat," terangnya.

Seperti diketahui, perseroan pada tahun lalu berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 118,09 miliar atau turun 10,25 persen dari posisi laba sebesar Rp 131,59 miliar di 2013. Laba yang turun tidak memberikan dampak bagi pendapatan perseroan. Pendapatan perseroan menjadi Rp 889,72 miliar di akhir 2014, atau naik dari posisi Rp 686,91 miliar di 2013.

Laba usaha menjadi Rp 282,69 miliar di tahun lalu, atau naik dari posisi sebesar Rp 221,02 miliar di akhir 2013. Laba kotor menjadi Rp 397,57 miliar di akhir 2014, atau naik dari posisi sebesar Rp 309,52 miliar di 2013. Laba sebelum pajak menjadi Rp 152,57 miliar, atau turun dari posisi Rp 183,95 miliar di akhir 2013.

Kemudian, beban langsung menjadi Rp492,15 miliar di akhir 2014, atau naik dari beban sebesar Rp 377,39 miliar di tahun 2013. Beban umum menjadi Rp 114,87 miliar di 2014, atau naik dari posisi Rp 88,49 miliar di 2013. Beban lain-lain bersih menjadi Rp 130,12 miliar di 2014, atau naik dari posisi Rp47,07 miliar di 2013.

Sementara, total aset perseroan hingga akhir tahun 2014 lalu sebesar Rp 3,01 triliun atau naik dari posisi aset sebesar Rp 2,13 triliun di akhir 2013.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: