Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Edukasi Perbankan Syariah Penting untuk Jaring Masyarakat

Warta Ekonomi -

WE Online, Palembang - Kinerja perbankan syariah di Sumatera Selatan sejak awal tahun masih melambat berdasarkan capaian dana pihak ketiga, realisasi pembiayaan dan pertumbuhan aset.

Kepala Bank Indonesia Wilayah VII Sumatera bagian Selatan, Hamid Ponco Wibowo di Palembang, Selasa (30/6/2015), mengatakan keadaan ini secara umum dikarenakan perbankan syariah belum menjadi pilihan masyarakat.

"Sebagian besar masyarakat masih lebih dekat dengan bank konvensional, di sinilah pentingnya edukasi bahwa sebenarnya perbankan syariah itu memiliki nilai tambah yakni lebih syariah (sesuai ajaran Islam,red)," kata dia.

Ia mengemukakan, berdasarkan data BI diketahui bahwa jumlah dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal I/2015 hanya tumbuh 1,2 persen yakni Rp3,73 triliun karena dipengaruhi rendahnya realisasi pembiayaan yang terdata mengalami penurunan 10 persen yakni hanya mencapai Rp3,76 triliun. Lantaran ini pula, Hamid menambahkan, membuat aset perbankan syariah juga turun 1,1 persen menjadi Rp5,44 triliun.

"Perlu upaya percepatan dari berbagai kalangan untuk mengedukasi masyarakat mengenai perbankan syariah ini, bukan dari kalangan perbankan saja tapi juga pemerintah. Ke depan, BI akan lebih gencar menggandeng pemerintah untuk mempromosikannya," kata Hamid.

Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri (BSM) Palembang Kemas Erwan mengatakan optimistis kinerja perbankan syariah akan meningkat pada kuartal II/2015 seiring dengan gencarnya pembiayaan infrastruktur di Sumatera Selatan.

"Sejumlah proyek pembangunan jalan dan jembatan bakal dijalankan pada tahun ini, sehingga saya optimistis bakal sesuai dengan proyeksi otoritas jasa keuangan (OJK) yakni tumbuh 15 persen hingga 17 persen," kata dia.

Terkait dengan pembangunan kedua infrastruktur itu, BSM telah menerima pengajuan pembiayaan dari sejumlah perusahaan transfortasi yang menjual jasa pengangkutan pasir dan tanah melalui sungai.

"Umumnya meminta pembiayaan untuk pembelian tongkang karena harganya yang relatif mahal, untuk tongkang dengan panjang 100 fit saja harganya berkisar Rp2 miliar," ujar dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: