Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemkot Depok Bantu Warga Dapatkan Sembako dengan Gelar Pasar Murah

Warta Ekonomi -

WE Online, Depok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, bakal menggelar pasar murah di 22 titik yang tersebar di 11 kecamatan untuk membantu warga yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan Lebaran 2015.

"Pasar murah diharapkan bisa membantu warga mendapatkan harga sembako yang terjangkau," kata Kepala Disperindag Kota Depok Agus Suherman di Depok, Selasa (30/6/2015).

Ia mengatakan di setiap kecamatan akan ada dua kelurahan yang mendapatkan jatah pasar murah, sehingaa diharapkan dapat membantu masyarakat mengurangi beban pengeluaran selama Ramadhan dan Idul Fitri. Paket yang akan diberikan nantinya berisi satu kilogram gula, satu liter minyak goreng, susu kental manis, sirup, dan mi instan lima bungkus.

Harga paket tersebut Rp64.100, namun akan dijual seharga Rp25.000. Ia menjelaskan pasar murah memang rutin dilakukan oleh Pemkot Depok. Tercatat pasar murah dilakukan lima kali dalam setiap tahun, di antaranya ketika menyambut HUT Depok, HUT RI, hari besar keagamaan, dan Idul Fitri.

"Sasarannya kita sudah rapatkan dengan pihak kelurahan, yaitu kepala seksi ekonomi di kelurahan, selanjutnya mereka yang akan memberikan 'voucher' tersebut kepada keluarga yang tidak mampu," katanya.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengimbau masyarakat agar selama Ramadhan tidak konsumtif dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya.

"Masyarakat agar lebih pintar memilih bahan makanan untuk menu berbuka dan sahur," katanya.

Ia mengatakan dengan kewajiban berpuasa, seharusnya anggaran belanja dapat dikurangi, karena hakikatnya saat berpuasa tingkat konsumsi malah menurun. "Jadi masyarakat jangan tergesa-gesa belanja dan pintar memilih jenis belanjaan sehingga lebih hemat," ujarnya.

Ia mengatakan sikap konsumtif harus dihindari saat bulan suci Ramadhan, karena secara umum pada Ramadhan masyarakat berbelanja makanan dengan porsi berbeda daripada hari biasa. Di satu sisi, ketersediaan makanan hanya untuk menumbuhkan semangat bersantap saat berbuka puasa dan sahur, namun tetap tidak boleh berlebihan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: