WE Online, Kendari - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara hingga 30 Juni 2015 telah menyerap 13.401 ton beras hasil panenan para petani di daerah itu.
Kepala Divisi Regional Bulog Sultra Ramli Hasan di Kendari, Selasa (30/6/2015), mengatakan pada 2015 Bulog Sultra ditarget menyerap beras petani sebanyak 40 ribu ton.
"Kami tidak terikat target tetapi bekerja profesional. Kalau terbuka peluang menyerap beras petani sebanyak-banyaknya dengan kualitas memenuhi standar maka kami akan membeli berapapun jumlahnya," katanya.
Serapan beras petani hingga Juni 2015 di daerah setempat, katanya, masih tergolong lambat karena berbagai faktor antara lain keterlambatan panen petani dan juga pengaruh cuaca buruk. "Optimalisasi pembelian beras petani, juga dipengaruhi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sultra namun diharapkan tidak menyurutkan semangat petani menggarap lahan," katanya.
Ia menjelaskan Bulog melakukan pembelian beras dari petani dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015. Dalam Inpres tersebut, HPP gabah naik sekitar 10 persen dari harga sebelumnya.
Gabah kering panen (GKP) Rp3.700 per kilogram di tingkat petani, GKP di penggilingan Rp3.750 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp4.600 per kilogram, GKG di Bulog Rp4.600 per kilogram, sedangkan harga pengadaan beras di Bulog Rp7.300 per kilogram. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
