Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Diminta Tak Ragu Lakukan 'Reshuffle' Kabinet

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat politik dari Pol Tracking Hanta Yudha mengimbau Presiden Joko Widodo agar tidak ragu mempertahankan kemandiriannya guna memperbaiki kinerja pemerintahan melalui proses perombakan kabinet.

"Proses reshuffle itu kuncinya adalah dilakukan secara seimbang dan mengutamakan meritokrasi," kata Hanta Yudha di Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Menurut Hanta Yudha, "reshuffle" kabinet adalah hak prerogatif presiden sehingga kapanpun Presiden melakukannya hal itu adalah hak presiden. Sebaliknya, kata dia, jika Presiden Joko Widodo membiarkan para menteri yang kinerjanya kurang baik maka publik akan beranggapan bahwa pemerintahan yang gagal.

Rakyat Indonesia memilih pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden pada pemilu presiden 2014, menurut dia, sehingga jika ada menteri kinerjanya kurang baik dianggap pemerintahan yang gagal. Hanta mengingatkan, dalam melakukan "reshuffle" kabinet, Presiden Joko Widodo harus berdasarkan pada indikator dan parameter yang jelas.

"Jika persoalan yang dihadapi adalah rendahnya kinerja pemerintah di bidang ekonomi, maka reshuffle kabinet agar dilakukan untuk meningkatkan kinerja kabinet di bidang itu," katanya.

Menurut Hanta, Presiden joko Widodo hendaknya tidak terlalu memperhatikan tekanan dari kanan atau kiri, tapi lebih baik fokus pada berbagai parameter kompetensi, kinerja, kapabilitas, integritas, dan loyalitas.

Presiden Joko Widodo, kata dia, hendaknya mengutamakan sosok dapat bekerja dalam satu komando di bawah presiden dan tak berjalan sendiri-sendiri, baru kemudian mempertimbangkan faktor politis dan dukungan partai.

"Faktor stabilitas politik tetap menjadi pertimbangan, tapi harus mengutamakan faktor kinerja, kapabilitas, dan meritokrasi," katanya.

Pengamat Politik dari Cyrus Network, Hasan Nasby menambahkan, jika Presiden Joko Widodo akan melakukan "reshuffle" kabinet hendaknya didasarkan pada kebutuhan bangsa dan dilakukan secara mandiri. Hasan juiga mengusulkan, agar Presiden Joko Widodo melakukan "reshuffle dengan loyalitas. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: